Ancaman Virus Covid-19 Delta Sangat Mengkhawatirkan, Baca Terus News RCTI+
loading...
A
A
A
JAKARTA - Covid-19 varian baru Delta bergerak sangat cepat. Varian baru yang berasal dari India tersebut terus menelan korban yang sangat massif di banyak negara termasuk di Indonesia. Virus Delta memang dikenal sangat ganas dan lebih mudah penularannya. News RCTI+ banyak mengupas berita-berita tentang Covid-19 termasuk manuver varian baru Delta begitu menakutkan.
India menjadi negara pertama yang dihinggapi virus baru Delta. Varian baru ini benar-benar memporakporandakan negara berpenduduk paling padat kedua di dunia tersebut. Meskipun angkanya masih tinggi, saat ini kasus Covid di India sudah mulai menurun. Dalam beberapa pekan terakhir, infeksi per hari negara di Asia Selatan itu turun hingga berkisar antara 40.000 hingga 50.000 kasus.
Sebelumnya pada Mei 2021, kasus harian Covid-19 dilaporkan mencapai 400.000 orang. Adapun, angka kematian akibat Covid di negeri Bollywood sudah menyentuh angka 400.000 jiwa dengan total kasus positif yang berjumlah sekitar 35 juta orang.
India merupakan negara ketiga terparah setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil dalam hal jumlah korban meninggal karena Covid-19. Kini India terus berjuang melawan Covid dengan menggenjot vaksinasi pada warganya.
Tak hanya India. Banyak negara kini mulai waspada terhadap serangan virus Corona jenis Delta ini. Virus Delta ini merupakan hasil mutasi virus Covid 19 yang sudah sekitar 2 tahun mencengkeram bumi ini.
Virus Covid-19 terus bermutasi. Saat ini sedikitnya sudah ditemukan 10 varian baru di dunia. Beberapa diantaranya sudah cukup familiar, yakni varian virus Alpha yang ditemukan di Inggris, varian Beta dari Afrika Selatan, dan varian Delta yang berasal dari India. Varian Delta pun juga sudah bermutasi lagi. Namanya Delta plus. Sejak Mei lalu, WHO menyebut virus Delta ternyata telah menyeberang ke 49 negara termasuk di AS, Inggris, Portugal, Swiss, Jepang, Polandia, Nepal, Rusia dan China.
Sangat mengkhawatirkan. Karena hingga saat ini belum ditemukan obat yang mampu mengalahkan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut. Meski begitu, kita bisa agak bernapas sedikit lega karena para ahli sudah menemukan vaksinnya. Walaupun tingkat efektifitasnya masih belum sempurna, namun keberadaan vaksin tentu sangat melegakan.
Sudah banyak vaksin yang tercipta mulai vaksin Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, hingga Sinovac. Banyak negara sudah menyuntikkan vaksin ke penduduknya. Bahkan sejumlah negara maju telah memvaksin hampir separuh penduduknya seperti AS. Sudah sebulan lebih, AS telah memperbolehkan warganya tidak memakai masker. Capaian ini dinilai sangat fenomenal karena kasus Covid di AS sangat parah. Jumlah kematian akibat Covid di AS tertinggi di dunia. Pada Mei lalu, 600.000 orang meregang nyawa akibat terinfeksi Covid-19. AS pun menggenjot vaksin hingga kasus Covid terus melembat.
Kini, Amerika mewaspadai serbuan virus Delta yang kini sudah mulai menjangkiti penduduknya. Pemerintah AS tampaknya akan mengkaji ulang kebijakan ‘’bebas masker’’ tersebut menyusul mulai merebaknya virus baru itu. Varian Delta berkontribusi sekitar 26 persen kasus Covid-19 di AS dan punya potensi terus bertambah.
Intinya, dunia sudah mulai waspada lagi. Tak hanya Amerika, sejumlah kota di Australia sperti Brisbane, Perth, Sydney, dan Darwin bahkan sudah melakukan penguncian seiring dengan pergerakan varian Delta di sana. Kedatangan virus baru varian Delta telah membuat negeri Kanguru tersebut waspada tingkat tinggi. Sejumlah negara lain seperti Inggris dan sejumlah negara di Eropa tak kalah panik. Mereka benar-benar kembali memasang alarm dengan berbagai strategi agar bisa terhindar dari cengkeraman virus Covid-19 baru itu.
India menjadi negara pertama yang dihinggapi virus baru Delta. Varian baru ini benar-benar memporakporandakan negara berpenduduk paling padat kedua di dunia tersebut. Meskipun angkanya masih tinggi, saat ini kasus Covid di India sudah mulai menurun. Dalam beberapa pekan terakhir, infeksi per hari negara di Asia Selatan itu turun hingga berkisar antara 40.000 hingga 50.000 kasus.
Sebelumnya pada Mei 2021, kasus harian Covid-19 dilaporkan mencapai 400.000 orang. Adapun, angka kematian akibat Covid di negeri Bollywood sudah menyentuh angka 400.000 jiwa dengan total kasus positif yang berjumlah sekitar 35 juta orang.
India merupakan negara ketiga terparah setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil dalam hal jumlah korban meninggal karena Covid-19. Kini India terus berjuang melawan Covid dengan menggenjot vaksinasi pada warganya.
Tak hanya India. Banyak negara kini mulai waspada terhadap serangan virus Corona jenis Delta ini. Virus Delta ini merupakan hasil mutasi virus Covid 19 yang sudah sekitar 2 tahun mencengkeram bumi ini.
Virus Covid-19 terus bermutasi. Saat ini sedikitnya sudah ditemukan 10 varian baru di dunia. Beberapa diantaranya sudah cukup familiar, yakni varian virus Alpha yang ditemukan di Inggris, varian Beta dari Afrika Selatan, dan varian Delta yang berasal dari India. Varian Delta pun juga sudah bermutasi lagi. Namanya Delta plus. Sejak Mei lalu, WHO menyebut virus Delta ternyata telah menyeberang ke 49 negara termasuk di AS, Inggris, Portugal, Swiss, Jepang, Polandia, Nepal, Rusia dan China.
Sangat mengkhawatirkan. Karena hingga saat ini belum ditemukan obat yang mampu mengalahkan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut. Meski begitu, kita bisa agak bernapas sedikit lega karena para ahli sudah menemukan vaksinnya. Walaupun tingkat efektifitasnya masih belum sempurna, namun keberadaan vaksin tentu sangat melegakan.
Sudah banyak vaksin yang tercipta mulai vaksin Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, hingga Sinovac. Banyak negara sudah menyuntikkan vaksin ke penduduknya. Bahkan sejumlah negara maju telah memvaksin hampir separuh penduduknya seperti AS. Sudah sebulan lebih, AS telah memperbolehkan warganya tidak memakai masker. Capaian ini dinilai sangat fenomenal karena kasus Covid di AS sangat parah. Jumlah kematian akibat Covid di AS tertinggi di dunia. Pada Mei lalu, 600.000 orang meregang nyawa akibat terinfeksi Covid-19. AS pun menggenjot vaksin hingga kasus Covid terus melembat.
Kini, Amerika mewaspadai serbuan virus Delta yang kini sudah mulai menjangkiti penduduknya. Pemerintah AS tampaknya akan mengkaji ulang kebijakan ‘’bebas masker’’ tersebut menyusul mulai merebaknya virus baru itu. Varian Delta berkontribusi sekitar 26 persen kasus Covid-19 di AS dan punya potensi terus bertambah.
Intinya, dunia sudah mulai waspada lagi. Tak hanya Amerika, sejumlah kota di Australia sperti Brisbane, Perth, Sydney, dan Darwin bahkan sudah melakukan penguncian seiring dengan pergerakan varian Delta di sana. Kedatangan virus baru varian Delta telah membuat negeri Kanguru tersebut waspada tingkat tinggi. Sejumlah negara lain seperti Inggris dan sejumlah negara di Eropa tak kalah panik. Mereka benar-benar kembali memasang alarm dengan berbagai strategi agar bisa terhindar dari cengkeraman virus Covid-19 baru itu.