Ancaman Virus Covid-19 Delta Sangat Mengkhawatirkan, Baca Terus News RCTI+
loading...
A
A
A
JAKARTA - Covid-19 varian baru Delta bergerak sangat cepat. Varian baru yang berasal dari India tersebut terus menelan korban yang sangat massif di banyak negara termasuk di Indonesia. Virus Delta memang dikenal sangat ganas dan lebih mudah penularannya. News RCTI+ banyak mengupas berita-berita tentang Covid-19 termasuk manuver varian baru Delta begitu menakutkan.
India menjadi negara pertama yang dihinggapi virus baru Delta. Varian baru ini benar-benar memporakporandakan negara berpenduduk paling padat kedua di dunia tersebut. Meskipun angkanya masih tinggi, saat ini kasus Covid di India sudah mulai menurun. Dalam beberapa pekan terakhir, infeksi per hari negara di Asia Selatan itu turun hingga berkisar antara 40.000 hingga 50.000 kasus.
Sebelumnya pada Mei 2021, kasus harian Covid-19 dilaporkan mencapai 400.000 orang. Adapun, angka kematian akibat Covid di negeri Bollywood sudah menyentuh angka 400.000 jiwa dengan total kasus positif yang berjumlah sekitar 35 juta orang.
India merupakan negara ketiga terparah setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil dalam hal jumlah korban meninggal karena Covid-19. Kini India terus berjuang melawan Covid dengan menggenjot vaksinasi pada warganya.
Tak hanya India. Banyak negara kini mulai waspada terhadap serangan virus Corona jenis Delta ini. Virus Delta ini merupakan hasil mutasi virus Covid 19 yang sudah sekitar 2 tahun mencengkeram bumi ini.
Virus Covid-19 terus bermutasi. Saat ini sedikitnya sudah ditemukan 10 varian baru di dunia. Beberapa diantaranya sudah cukup familiar, yakni varian virus Alpha yang ditemukan di Inggris, varian Beta dari Afrika Selatan, dan varian Delta yang berasal dari India. Varian Delta pun juga sudah bermutasi lagi. Namanya Delta plus. Sejak Mei lalu, WHO menyebut virus Delta ternyata telah menyeberang ke 49 negara termasuk di AS, Inggris, Portugal, Swiss, Jepang, Polandia, Nepal, Rusia dan China.
Sangat mengkhawatirkan. Karena hingga saat ini belum ditemukan obat yang mampu mengalahkan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut. Meski begitu, kita bisa agak bernapas sedikit lega karena para ahli sudah menemukan vaksinnya. Walaupun tingkat efektifitasnya masih belum sempurna, namun keberadaan vaksin tentu sangat melegakan.
Sudah banyak vaksin yang tercipta mulai vaksin Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, hingga Sinovac. Banyak negara sudah menyuntikkan vaksin ke penduduknya. Bahkan sejumlah negara maju telah memvaksin hampir separuh penduduknya seperti AS. Sudah sebulan lebih, AS telah memperbolehkan warganya tidak memakai masker. Capaian ini dinilai sangat fenomenal karena kasus Covid di AS sangat parah. Jumlah kematian akibat Covid di AS tertinggi di dunia. Pada Mei lalu, 600.000 orang meregang nyawa akibat terinfeksi Covid-19. AS pun menggenjot vaksin hingga kasus Covid terus melembat.
Kini, Amerika mewaspadai serbuan virus Delta yang kini sudah mulai menjangkiti penduduknya. Pemerintah AS tampaknya akan mengkaji ulang kebijakan ‘’bebas masker’’ tersebut menyusul mulai merebaknya virus baru itu. Varian Delta berkontribusi sekitar 26 persen kasus Covid-19 di AS dan punya potensi terus bertambah.
Intinya, dunia sudah mulai waspada lagi. Tak hanya Amerika, sejumlah kota di Australia sperti Brisbane, Perth, Sydney, dan Darwin bahkan sudah melakukan penguncian seiring dengan pergerakan varian Delta di sana. Kedatangan virus baru varian Delta telah membuat negeri Kanguru tersebut waspada tingkat tinggi. Sejumlah negara lain seperti Inggris dan sejumlah negara di Eropa tak kalah panik. Mereka benar-benar kembali memasang alarm dengan berbagai strategi agar bisa terhindar dari cengkeraman virus Covid-19 baru itu.
Malaysia sudah lockdown nasional beberapa hari lalu. Kasus Covid di Malaysia cukup menyeramkan penyebarannya. Beberapa pekan lalu, kasus harian di Malaysia dilaporkan masih cukup tinggi, mencapai 5.586 kasus dengan kematian 60 orang. Adapun, Singapura punya kebijakan cukup menarik terkait serangan Corona ini. Pemerintah Singapura telah memperlakukan Covid sebagai endemik sama seperti halnya influenza atau cacar. Jadi warganya diminta bersahabat dan hidup berdampingan dengan virus tersebut. Singapura menilai Covid-19 tidak akan lenyap dari muka bumi. Tentunya kebijakan menuju New Normal ini juga diikuti berbagai langkah lainnya untuk menekan penyebaran Covid-19. Singapura termasuk negara dengan ketahanan Covid-19 tertinggi di dunia setelah Selandia Baru.
Bagaimana dengan Indonesia? Pasca Idul Fitri lalu, penyebaran Covid 19 kembali melonjak bahkan angkanya melebihi capaian tertinggi awal masa pandemi. Pemerintah pun langsung menyimpulkan warga yang nekad mudik lebaran kemarin sebagai biang keladi. Namun terakhir pemerintah menyatakan bahwa penyebab merebaknya kembali virus corona selain mudik lebaran juga akibat kehadiran virus Delta. Virus asal India ini menyebar dengan sangat cepat hingga daerah-daerah.
Kasus Covid hampir setiap hari mencacatkan rekor baru. Data Worldometers per 1 Juli 2021 menyebut Indonesia masuk urutan lima besar dunia untuk negara dengan jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi sebanyak 24.836 jiwa. Empat rekor kasus harian tertinggi dipegang Brasil, India, Kolombia, dan Inggris. Juga data 1 Juli lalu, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.203.108. Dari jumlah itu, yang meninggal sebanyak 58.995 jiwa dan 1.890.287 jiwa pasien sembuh.
Kalau kita membuka whatsapp atau medsos kebanyakan isinya teman atau saudara yang mengumumkan isolasi mandiri atau masuk karantina di Wisma Atlet. Grup whatsapp juga dipenuhi ucapan bela sungkawa orang yang meninggal karena Covid. Sungguh mengerikan. Yang mencengangkan lagi tingkat keterisian Wisma Atlet maupun rumah sakit juga sudah hampir penuh baik di DKI Jakarta maupun di daerah. Mencari kamar untuk berobat Covid di rumah sakit saat ini sangat susah. Antreannya panjang. Yang tak punya pilihan, mereka pun rela ditempatkan di gang atau tempat parkir rumah sakit dengan perlengkapan seadanya. Bahkan ada darurat yg sampai dia terbaring di bak sebuah mobil pikap. IGD penuh, ruang khusus penderita Covid juga full. Kini pemerintah menggunakan asrama haji sebagai tempat karantina pasien Covid.
Berita-berita mengerikan tentang Covid tersebut tidak juga membuat sejumlah kalangan untuk waspada. Masih banyak kita lihat warga yang tak bermasker berkeliaran di jalan maupun lokasi umum. Masyarakat juga banyak yang nongkrong di Kafe sambil bersenda gurau dengan teman temannya. Jalanan masih juga ramai, apalagi di akhir pekan.
Untungnya, pemerintah segera mengambil langkah taktis dengan menerapkan PPKM Darurat selama 18 hari mulai 3 hingga 20 Juli mendatang. Seiring dengan itu, pemerintah juga terus menggenjot vaksinasi. Kalau sebelumnya hanya kalangan terbatas manula dan dewasa, kini anak berusia 12 tahun ke atas sudah diperbolehkan divaksin. Targetnya pun dinaikkan. Presiden Joko Widodo meminta agar target penyuntikan vaksin Covid ditingkatkan dari 1 juta per hari sampai akhir Juli menjadi 2 juta per hari mulai Agustus mendatang.
Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo mendukung langkah pemerintah dalam dengan menerapkan PPKM darurat. "Lewat News RCTI+, kami ingin memberikan literasi yang baik tentang bahaya Covid 19 kepada masyarakat. Informasi akurat yang disajikan di News RCTI+ sekaligus untuk melawan banyaknya hoaks yang beredar," jelas Valencia. Dia mengharapkan masyarakat mencari informasi di media yang kredibel termasuk melalui News RCTI+. Banyak informasi yang belum diverifikasi kebenarannya beredar di media sosial. Dikhawatirkan masyarakat akan menjadi korban hoaks jika menelan mentah-mentah informasi dari media sosial. "Disinilah peran media seperti halnya news agregator di News RCTI+ untuk melawan maraknya hoaks terkait Covid 19," jelasnya.
Misalnya hoaks tentang ajakan agar tidak ikut program vaksin karena dianggap tidak ada manfaatnya atau membahayakan. Padahal faktanya vaksin Covid sangat penting untuk melawan serangan virus Covid. Setidaknya vaksin bisa mengurangi dampak buruk jika terserang Covid. Hal itu yang membuat sejumlah kalangan enggan untuk ikut program vaksinasi.
"Hoaks itu nyata dan harus dilawan dengan memberikan informasi yang aktual dan faktual. Kalau dibiarkan hoaks justru bisa menjadi kebenaran di masyarakat. Padahal berita hoaks sangat merugikan dan membahayakan," tambah Valencia.
News RCTI+ tak hanya mengupdate perkembangan terbaru soal virus Covid 19. Banyak berita terkait Covid yang penting dan perlu diketahui masyarakat. Mulai dari kebijakan pemerintah, tips menghindari covid, bagaimana olahraga di tengah pandemi, vitamin dan makanaan apa yang bisa meningkatkan imun tubuh. News RCTI+ juga banyak mengulas berita tentang tokoh atau selebriti yang terserang Covid dan lainnya.
Ratusan berita tentang seputar Covid-19 wara-wiri menghiasi pemberitaan di News RCTI+. Sebagai news aggregator, berita-berita di News RCTI+ disuplai oleh para publisher yang kompeten dan kredibel. Sejauh ini sudah ada 84 publisher dari berbagai genre yang sudah bekerja sama dengan News RCTI+. Sebanyak 84 publisher menyuplai berita 7.500 hingga 9.000 setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.
Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ di antaranya : Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Investor.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, Beritasatu.com, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com dan masih banyak lagi.
Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.
News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games. Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT). Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
India menjadi negara pertama yang dihinggapi virus baru Delta. Varian baru ini benar-benar memporakporandakan negara berpenduduk paling padat kedua di dunia tersebut. Meskipun angkanya masih tinggi, saat ini kasus Covid di India sudah mulai menurun. Dalam beberapa pekan terakhir, infeksi per hari negara di Asia Selatan itu turun hingga berkisar antara 40.000 hingga 50.000 kasus.
Sebelumnya pada Mei 2021, kasus harian Covid-19 dilaporkan mencapai 400.000 orang. Adapun, angka kematian akibat Covid di negeri Bollywood sudah menyentuh angka 400.000 jiwa dengan total kasus positif yang berjumlah sekitar 35 juta orang.
India merupakan negara ketiga terparah setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil dalam hal jumlah korban meninggal karena Covid-19. Kini India terus berjuang melawan Covid dengan menggenjot vaksinasi pada warganya.
Tak hanya India. Banyak negara kini mulai waspada terhadap serangan virus Corona jenis Delta ini. Virus Delta ini merupakan hasil mutasi virus Covid 19 yang sudah sekitar 2 tahun mencengkeram bumi ini.
Virus Covid-19 terus bermutasi. Saat ini sedikitnya sudah ditemukan 10 varian baru di dunia. Beberapa diantaranya sudah cukup familiar, yakni varian virus Alpha yang ditemukan di Inggris, varian Beta dari Afrika Selatan, dan varian Delta yang berasal dari India. Varian Delta pun juga sudah bermutasi lagi. Namanya Delta plus. Sejak Mei lalu, WHO menyebut virus Delta ternyata telah menyeberang ke 49 negara termasuk di AS, Inggris, Portugal, Swiss, Jepang, Polandia, Nepal, Rusia dan China.
Sangat mengkhawatirkan. Karena hingga saat ini belum ditemukan obat yang mampu mengalahkan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut. Meski begitu, kita bisa agak bernapas sedikit lega karena para ahli sudah menemukan vaksinnya. Walaupun tingkat efektifitasnya masih belum sempurna, namun keberadaan vaksin tentu sangat melegakan.
Sudah banyak vaksin yang tercipta mulai vaksin Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, hingga Sinovac. Banyak negara sudah menyuntikkan vaksin ke penduduknya. Bahkan sejumlah negara maju telah memvaksin hampir separuh penduduknya seperti AS. Sudah sebulan lebih, AS telah memperbolehkan warganya tidak memakai masker. Capaian ini dinilai sangat fenomenal karena kasus Covid di AS sangat parah. Jumlah kematian akibat Covid di AS tertinggi di dunia. Pada Mei lalu, 600.000 orang meregang nyawa akibat terinfeksi Covid-19. AS pun menggenjot vaksin hingga kasus Covid terus melembat.
Kini, Amerika mewaspadai serbuan virus Delta yang kini sudah mulai menjangkiti penduduknya. Pemerintah AS tampaknya akan mengkaji ulang kebijakan ‘’bebas masker’’ tersebut menyusul mulai merebaknya virus baru itu. Varian Delta berkontribusi sekitar 26 persen kasus Covid-19 di AS dan punya potensi terus bertambah.
Intinya, dunia sudah mulai waspada lagi. Tak hanya Amerika, sejumlah kota di Australia sperti Brisbane, Perth, Sydney, dan Darwin bahkan sudah melakukan penguncian seiring dengan pergerakan varian Delta di sana. Kedatangan virus baru varian Delta telah membuat negeri Kanguru tersebut waspada tingkat tinggi. Sejumlah negara lain seperti Inggris dan sejumlah negara di Eropa tak kalah panik. Mereka benar-benar kembali memasang alarm dengan berbagai strategi agar bisa terhindar dari cengkeraman virus Covid-19 baru itu.
Malaysia sudah lockdown nasional beberapa hari lalu. Kasus Covid di Malaysia cukup menyeramkan penyebarannya. Beberapa pekan lalu, kasus harian di Malaysia dilaporkan masih cukup tinggi, mencapai 5.586 kasus dengan kematian 60 orang. Adapun, Singapura punya kebijakan cukup menarik terkait serangan Corona ini. Pemerintah Singapura telah memperlakukan Covid sebagai endemik sama seperti halnya influenza atau cacar. Jadi warganya diminta bersahabat dan hidup berdampingan dengan virus tersebut. Singapura menilai Covid-19 tidak akan lenyap dari muka bumi. Tentunya kebijakan menuju New Normal ini juga diikuti berbagai langkah lainnya untuk menekan penyebaran Covid-19. Singapura termasuk negara dengan ketahanan Covid-19 tertinggi di dunia setelah Selandia Baru.
Bagaimana dengan Indonesia? Pasca Idul Fitri lalu, penyebaran Covid 19 kembali melonjak bahkan angkanya melebihi capaian tertinggi awal masa pandemi. Pemerintah pun langsung menyimpulkan warga yang nekad mudik lebaran kemarin sebagai biang keladi. Namun terakhir pemerintah menyatakan bahwa penyebab merebaknya kembali virus corona selain mudik lebaran juga akibat kehadiran virus Delta. Virus asal India ini menyebar dengan sangat cepat hingga daerah-daerah.
Kasus Covid hampir setiap hari mencacatkan rekor baru. Data Worldometers per 1 Juli 2021 menyebut Indonesia masuk urutan lima besar dunia untuk negara dengan jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi sebanyak 24.836 jiwa. Empat rekor kasus harian tertinggi dipegang Brasil, India, Kolombia, dan Inggris. Juga data 1 Juli lalu, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.203.108. Dari jumlah itu, yang meninggal sebanyak 58.995 jiwa dan 1.890.287 jiwa pasien sembuh.
Kalau kita membuka whatsapp atau medsos kebanyakan isinya teman atau saudara yang mengumumkan isolasi mandiri atau masuk karantina di Wisma Atlet. Grup whatsapp juga dipenuhi ucapan bela sungkawa orang yang meninggal karena Covid. Sungguh mengerikan. Yang mencengangkan lagi tingkat keterisian Wisma Atlet maupun rumah sakit juga sudah hampir penuh baik di DKI Jakarta maupun di daerah. Mencari kamar untuk berobat Covid di rumah sakit saat ini sangat susah. Antreannya panjang. Yang tak punya pilihan, mereka pun rela ditempatkan di gang atau tempat parkir rumah sakit dengan perlengkapan seadanya. Bahkan ada darurat yg sampai dia terbaring di bak sebuah mobil pikap. IGD penuh, ruang khusus penderita Covid juga full. Kini pemerintah menggunakan asrama haji sebagai tempat karantina pasien Covid.
Berita-berita mengerikan tentang Covid tersebut tidak juga membuat sejumlah kalangan untuk waspada. Masih banyak kita lihat warga yang tak bermasker berkeliaran di jalan maupun lokasi umum. Masyarakat juga banyak yang nongkrong di Kafe sambil bersenda gurau dengan teman temannya. Jalanan masih juga ramai, apalagi di akhir pekan.
Untungnya, pemerintah segera mengambil langkah taktis dengan menerapkan PPKM Darurat selama 18 hari mulai 3 hingga 20 Juli mendatang. Seiring dengan itu, pemerintah juga terus menggenjot vaksinasi. Kalau sebelumnya hanya kalangan terbatas manula dan dewasa, kini anak berusia 12 tahun ke atas sudah diperbolehkan divaksin. Targetnya pun dinaikkan. Presiden Joko Widodo meminta agar target penyuntikan vaksin Covid ditingkatkan dari 1 juta per hari sampai akhir Juli menjadi 2 juta per hari mulai Agustus mendatang.
Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo mendukung langkah pemerintah dalam dengan menerapkan PPKM darurat. "Lewat News RCTI+, kami ingin memberikan literasi yang baik tentang bahaya Covid 19 kepada masyarakat. Informasi akurat yang disajikan di News RCTI+ sekaligus untuk melawan banyaknya hoaks yang beredar," jelas Valencia. Dia mengharapkan masyarakat mencari informasi di media yang kredibel termasuk melalui News RCTI+. Banyak informasi yang belum diverifikasi kebenarannya beredar di media sosial. Dikhawatirkan masyarakat akan menjadi korban hoaks jika menelan mentah-mentah informasi dari media sosial. "Disinilah peran media seperti halnya news agregator di News RCTI+ untuk melawan maraknya hoaks terkait Covid 19," jelasnya.
Misalnya hoaks tentang ajakan agar tidak ikut program vaksin karena dianggap tidak ada manfaatnya atau membahayakan. Padahal faktanya vaksin Covid sangat penting untuk melawan serangan virus Covid. Setidaknya vaksin bisa mengurangi dampak buruk jika terserang Covid. Hal itu yang membuat sejumlah kalangan enggan untuk ikut program vaksinasi.
"Hoaks itu nyata dan harus dilawan dengan memberikan informasi yang aktual dan faktual. Kalau dibiarkan hoaks justru bisa menjadi kebenaran di masyarakat. Padahal berita hoaks sangat merugikan dan membahayakan," tambah Valencia.
News RCTI+ tak hanya mengupdate perkembangan terbaru soal virus Covid 19. Banyak berita terkait Covid yang penting dan perlu diketahui masyarakat. Mulai dari kebijakan pemerintah, tips menghindari covid, bagaimana olahraga di tengah pandemi, vitamin dan makanaan apa yang bisa meningkatkan imun tubuh. News RCTI+ juga banyak mengulas berita tentang tokoh atau selebriti yang terserang Covid dan lainnya.
Ratusan berita tentang seputar Covid-19 wara-wiri menghiasi pemberitaan di News RCTI+. Sebagai news aggregator, berita-berita di News RCTI+ disuplai oleh para publisher yang kompeten dan kredibel. Sejauh ini sudah ada 84 publisher dari berbagai genre yang sudah bekerja sama dengan News RCTI+. Sebanyak 84 publisher menyuplai berita 7.500 hingga 9.000 setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.
Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ di antaranya : Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Investor.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, Beritasatu.com, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com dan masih banyak lagi.
Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.
News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games. Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT). Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
(zik)