Libur Nataru, Masyarakat Diminta Waspada Peningkatan Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar abbas mengajak umat muslim untuk waspada akan peningkatan kasus Covid-19 di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru). Misalnya dengan terbiasa dengan gerakan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan menjaga jarak).
"Kita warga masyarakat tentu harus waspada dengan melakukan hal-hal yang sudah terbiasa kita lakukan dalam masa Covid-19 sebelumnya yaitu sering-sering membasuh tangan, memakai masker dan juga menjaga jarak dengan sesama,"kata Anwar dalam keterangannya, Selasa (26/12/2023).
"Apalagi dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, di mana akan banyak orang berkumpul-kumpul dan mengikuti acara keramaian,"tambahnya.
Menurutnya hal ini perlu diperhatikan mengingat pentingnya pencegahan untuk diri sendiri maupun bagi orang lain. Kemudian dia juga meminta kepada pemerintah agar memberikan pedoman terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di masa Nataru.
"Untuk itu kita sangat mengharapkan pihak pemerintah dan para ahli supaya bisa memberikan penjelasan agar warga masyarakat yang akan memasuki libur Natal dan Tahun Baru dapat menjalaninya dengan tenang karena mereka sudah punya pegangan dan pedoman,"ucapnya.
Sebagai informasi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa puncak kasus Covid-19 diprediksi akan terjadi pada Januari 2024. Dirinya memperkirakan pada Januari nanti kasus Covid-19 tersebut akan naik pesat dari minggu ke minggu hingga mencapai 80 persen.
"Kalau kami lihat 19 persen ke 43 persen, itu kan naiknya hampir 20 persen lebih ya. Kalau kami hitung 20 persen lagi minggu depan itu perkiraannya 60 persen. Kemudian 20 persen lagi minggu depannya lagi, totalnya aja udah 80 persen. Jadi, harusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai,” kata Menkes Budi dalam Konferensi Pers Kesiapsiagaan Sektor Kesehatan Menghadapi Masa Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Sabtu (23/12/2023).
Meskipun melonjak pesan, Menkes Budi menjelaskan puncak kasus tersebut kemungkinan besar akan terjadi dua minggu sampai dengan maksimalnya empat minggu. Setelah itu, diperkirakan akan terjadi penurunan saat memasuki bulan Februari.
"Kita warga masyarakat tentu harus waspada dengan melakukan hal-hal yang sudah terbiasa kita lakukan dalam masa Covid-19 sebelumnya yaitu sering-sering membasuh tangan, memakai masker dan juga menjaga jarak dengan sesama,"kata Anwar dalam keterangannya, Selasa (26/12/2023).
"Apalagi dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, di mana akan banyak orang berkumpul-kumpul dan mengikuti acara keramaian,"tambahnya.
Menurutnya hal ini perlu diperhatikan mengingat pentingnya pencegahan untuk diri sendiri maupun bagi orang lain. Kemudian dia juga meminta kepada pemerintah agar memberikan pedoman terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di masa Nataru.
"Untuk itu kita sangat mengharapkan pihak pemerintah dan para ahli supaya bisa memberikan penjelasan agar warga masyarakat yang akan memasuki libur Natal dan Tahun Baru dapat menjalaninya dengan tenang karena mereka sudah punya pegangan dan pedoman,"ucapnya.
Sebagai informasi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa puncak kasus Covid-19 diprediksi akan terjadi pada Januari 2024. Dirinya memperkirakan pada Januari nanti kasus Covid-19 tersebut akan naik pesat dari minggu ke minggu hingga mencapai 80 persen.
"Kalau kami lihat 19 persen ke 43 persen, itu kan naiknya hampir 20 persen lebih ya. Kalau kami hitung 20 persen lagi minggu depan itu perkiraannya 60 persen. Kemudian 20 persen lagi minggu depannya lagi, totalnya aja udah 80 persen. Jadi, harusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai,” kata Menkes Budi dalam Konferensi Pers Kesiapsiagaan Sektor Kesehatan Menghadapi Masa Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Sabtu (23/12/2023).
Meskipun melonjak pesan, Menkes Budi menjelaskan puncak kasus tersebut kemungkinan besar akan terjadi dua minggu sampai dengan maksimalnya empat minggu. Setelah itu, diperkirakan akan terjadi penurunan saat memasuki bulan Februari.
(maf)