Mengharukan, Nenek Asal Sulteng Rela Nabung di Kasur selama 50 Tahun untuk Pergi Haji
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam kelima bagi kaum muslimin. Tak heran jika siapa pun ingin melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Hal itulah yang dilakukan Hasinah (72) jemaah lanjut usia (lansia) asal Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Kegigihan dan perjuangannya untuk bisa berangkat haji patut diacungi jempol.
Berkat kerja kerasnya dengan menabung dari hasil gaji sebagai guru ngaji, Hasinah akhirnya berangkat haji pada tahun ini. "Uang hasil mengaji itu saya tabung," tutur Hasinah kepada iNews Media Grup, Minggu (12/5/2024).
Hasinah menuturkan, rumah sering didatangi oleh puluhan anak-anak di sekitar rumahnya untuk belajar mengaji. Hasil dari ngajar ngaji sejak 50 tahun silam ditabungnya untuk bisa mewujudkan mimpinya berhaji.
Selama bertahun-tahun, Hasinah tidak pernah mematok biaya mengaji pada anak didiknya. Namun orang tua secara sukarela memberikan uang ke nenek hasinah. Adapun uang yang ditabung diatur dalam kasur dan bantal di kamarnya.
Setelah terkumpul sebanyak Rp25 juta barulah nenek Hasina mendaftar ke Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bau-Bau untuk mendapatkan porsi. Setelah penantian selama 12 tahun tepatnya 2024, nenek Hasina akhirnya keluar sebagai peserta haji tahun ini.
Rencananya Hasinah akan diberangkatkan pada 5 Juni 2024 bersama 141 jemaah calhaj Kota Bau-Bau menuju Hasanuddin Makassar.
Hal itulah yang dilakukan Hasinah (72) jemaah lanjut usia (lansia) asal Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Kegigihan dan perjuangannya untuk bisa berangkat haji patut diacungi jempol.
Berkat kerja kerasnya dengan menabung dari hasil gaji sebagai guru ngaji, Hasinah akhirnya berangkat haji pada tahun ini. "Uang hasil mengaji itu saya tabung," tutur Hasinah kepada iNews Media Grup, Minggu (12/5/2024).
Hasinah menuturkan, rumah sering didatangi oleh puluhan anak-anak di sekitar rumahnya untuk belajar mengaji. Hasil dari ngajar ngaji sejak 50 tahun silam ditabungnya untuk bisa mewujudkan mimpinya berhaji.
Selama bertahun-tahun, Hasinah tidak pernah mematok biaya mengaji pada anak didiknya. Namun orang tua secara sukarela memberikan uang ke nenek hasinah. Adapun uang yang ditabung diatur dalam kasur dan bantal di kamarnya.
Setelah terkumpul sebanyak Rp25 juta barulah nenek Hasina mendaftar ke Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bau-Bau untuk mendapatkan porsi. Setelah penantian selama 12 tahun tepatnya 2024, nenek Hasina akhirnya keluar sebagai peserta haji tahun ini.
Rencananya Hasinah akan diberangkatkan pada 5 Juni 2024 bersama 141 jemaah calhaj Kota Bau-Bau menuju Hasanuddin Makassar.
(cip)