Sinergi Menjaga Sang Raja Rimba Sumatera
loading...
A
A
A
Selain satwa, terdapat juga flora unik dan langka seperti jenis Rafflesia (Rafflesia hasseltii) dan Salo / Daun Sang Gajah (Johannesteijsmannia altifrons).Tumbuhan Salo merupakan jenis palem yang memerlukan karakteristik tempat hidup tertentu dan hidup berkelompok di Lereng bukit. Tanah porous, kaya hara dari tumpukan seresah diperlukan Salo untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Populasi Salo teridentifikasi di beberapa lokasi di dalam kawasan TNBT namun keberadaannya cukup terancam akibat pemanfaatan berlebihan oleh masyarakat dan kebakaran hutan.
Masyarakat sekitar biasa memanfaatkan tanaman Salo sebagai atap atau dinding pondok.Untuk mengurangi keterancaman tanaman Salo akibat pengambilan tanaman yang tidak lestari, Balai TNBT melakukan upaya penyebaran informasi melalui penyuluhan/sosialisasi dilakukan oleh petugas didukung dengan kegiatan monitoring atau pemantauan secara berkala.
Tantangan yang dihadapi oleh Balai TNBT antara lai; masih ada kegiatan pengambilan kayu dan perambahan kawasan oleh masyarakat untuk kebutuhan lahan budidaya dan pembangunan sarana dan prasarana tinggal. Seringkali masyarakat perambah beralasan bahwa batas kawasan TN yang tidak jelas mengakibatkan mereka tidak tahu bahwa mereka berada di dalam kawasan konservasi.
Ancaman lain adalah dari pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di sekitar kawasan sehingga memunculkan pemukiman-pemukiman baru dan jaringan jalan baru termasuk di dalam kawasan. Juga adanya persepsi di masyarakat bahwa kawasan TNBT lebih luas dari kawasan budidaya dan dipersepsikan sebagai lahan produktif bukan sebagai wilayah penyangga kehidupan.
Di sisi lainnya masyarakat di sekitar kawasan TNBT sebagian besar masih tergolong miskin sementara potensi sumber daya alam TNBT belum terasa manfaatnya secara langsung oleh masyarakat setempat.
Menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Balai TNBT membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat dan badan usaha di sekitar kawasan konservasi. Salah satunya melalui kerja sama penguatan fungsi, program CSR (Corporate Social Responsibility) serta program Community Development.
Diharapkan dengan berbagai kolaborasi yang terbangun, kawasan TNBT tidak hanya mampu menjamin ketersediaan habitat yang aman dan nyaman bagi sang raja rimba Harimau Sumatera untuk hidup dan bekembang biak, namun potensi-potensi SDA kawasan TNBT dapat dikelola dengan optimal dan lestari untuk kesejahteraan masyarakat, karena konservasi tidak bisa berjalan sendiri.
Masyarakat sekitar biasa memanfaatkan tanaman Salo sebagai atap atau dinding pondok.Untuk mengurangi keterancaman tanaman Salo akibat pengambilan tanaman yang tidak lestari, Balai TNBT melakukan upaya penyebaran informasi melalui penyuluhan/sosialisasi dilakukan oleh petugas didukung dengan kegiatan monitoring atau pemantauan secara berkala.
Tantangan yang dihadapi oleh Balai TNBT antara lai; masih ada kegiatan pengambilan kayu dan perambahan kawasan oleh masyarakat untuk kebutuhan lahan budidaya dan pembangunan sarana dan prasarana tinggal. Seringkali masyarakat perambah beralasan bahwa batas kawasan TN yang tidak jelas mengakibatkan mereka tidak tahu bahwa mereka berada di dalam kawasan konservasi.
Ancaman lain adalah dari pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di sekitar kawasan sehingga memunculkan pemukiman-pemukiman baru dan jaringan jalan baru termasuk di dalam kawasan. Juga adanya persepsi di masyarakat bahwa kawasan TNBT lebih luas dari kawasan budidaya dan dipersepsikan sebagai lahan produktif bukan sebagai wilayah penyangga kehidupan.
Di sisi lainnya masyarakat di sekitar kawasan TNBT sebagian besar masih tergolong miskin sementara potensi sumber daya alam TNBT belum terasa manfaatnya secara langsung oleh masyarakat setempat.
Menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Balai TNBT membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat dan badan usaha di sekitar kawasan konservasi. Salah satunya melalui kerja sama penguatan fungsi, program CSR (Corporate Social Responsibility) serta program Community Development.
Diharapkan dengan berbagai kolaborasi yang terbangun, kawasan TNBT tidak hanya mampu menjamin ketersediaan habitat yang aman dan nyaman bagi sang raja rimba Harimau Sumatera untuk hidup dan bekembang biak, namun potensi-potensi SDA kawasan TNBT dapat dikelola dengan optimal dan lestari untuk kesejahteraan masyarakat, karena konservasi tidak bisa berjalan sendiri.
(ynt)