Sinergi Menjaga Sang Raja Rimba Sumatera

Selasa, 25 Mei 2021 - 06:18 WIB
loading...
Sinergi Menjaga Sang...
Fifin Arfiana Jogasara. Foto/Istimewa
A A A
Fifin Arfiana Jogasara
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu satwayang dilindungi dan satwa yang sangat terancam punah/kritis. “Sang Raja Rimba Top Predator Sumatera” ini populasinya semakin menurun dan terancam punah.

Mengingat nasibnya yang di ujung tanduk dan ancaman kepunahan, maka upaya terhadap penyelamatan satwa ini menjadi sangat mendesak dilakukan. Upaya dalam mengatasi ancaman kepunahan Harimau Sumatera oleh Pemerintah dilakukan bersama dengan mitra melalui penegakan hukum. Selain itu dilakukan pula survei pemantauan harimau beserta satwa mangsa, patroli pengamanan bentang alam kawasan dan kampanye pelibatan masyarakat.

Hal lain yang sangat penting adalah pembinaan habitat harimau dan satwa pakan yang memungkinkan hewan ini tidak kesulitan mencari makanan, bermain, dan yang lebih penting lagi untuk berkembang biak. Apabila hal ini tidak diperhatikan maka generasi mendatang hanya bisa mendengar namanya saja.

Untuk mengetahui dan memantau populasi harimau sumatera ini bukan perkara mudah. Meskipun puluhan kamera (camera trap) dipasang, namun kehadiran hewan ini memang sulit. Langkah yang paling mudah saat ini adalah dengan menjaga rantai makanan di tempat 'raja rimba' ini tinggal.

Salah satu kawasan yang menjadi tempat tinggal harimau Sumatera ini adalah Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Baru-baru ini, keberadaan satwa yang terancam punah tersebut terekam di salah satu camera trap yang dipasang pada 2020 lalu. Kamera berhasil merekam satu ekor harimau, yang diduga sebagai induk. Saat terekam kamera, harimau tersebut sedang beristirahat sambil bermain-main dengan dua ekor anak harimau yang aktif dan terlihat sehat.

Gambar ini sungguh membuat kami senang, bahagia dan bangga. Hal tersebut menunjukkan bahwa habitat masih terjaga dengan baik, serta ketersediaan pakan cukup sehingga satwa dapat berkembang biak dengan baik.

Keberadaan TNBT dan sejumlah kawasan konservasi lainnya, sangatlah penting. Tidak hanya menjadi kawasan tempat tinggal satwa, taman nasional juga memiliki berbagai fungsi vital dalam mendukung kehidupan manusiayang terdapat di dalam dan sekitarnya.

Di antara fungsi-fungsi tersebut adalah:perlindungan sistem penyangga kehidupan (sumber dan tata air dan udara yang bersih), pengawetan materi genetic dari beragam jenis tumbuhan dan satwa liar, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnyaberupa hasil hutan bukan kayu seperti rotan, jernang, gaharu, tanaman obat-obatan, madu hutan, wisata alam dan pemanfaatan jasa lingkungan lainnya.

Balai TNBT terus melakukan upaya-upaya perlindungan dan pengamanan, pembinaan kepada masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar hutan, pembinaan habitat satwa, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait dalam rangka mempertahankan keutuhan kawasan dan optimalisasi fungsi kawasan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2083 seconds (0.1#10.140)