Menakar Pandemi, Satu Juta Kasus Terlampaui

Rabu, 27 Januari 2021 - 06:10 WIB
loading...
A A A
Beberapa kasus terlaporkan di rumah sakit, tetapi tanpa diikuti tracing kepada keluarga sama sekali. Minimnya tracing bukan hanya menghambat penemuan orang yang suspek, melainkan juga berpotensi membesarkan penularan. Pembenahan surveillance adalah isu lama yang tidak kunjung selesai. Ketika kasus atau kematian terjadi, siapa yang harus aktif melakukan penyelidikan epidemiologi? Apakah dinas kesehatan atau rumah sakit? Bagaimana implementasi dan evaluasinya? Birokrasi dan koordinasi harus menyepakati sampai hal teknis agar tetap berpedoman pada aturan, termasuk di antaranya agenda menyelesaikan isu pencatatan dan pelaporan. Kesalahan dalam manajemen surveillance inilah yang membuat Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa tes korona di Indonesia sebetulnya salah sasaran.

Pembenahan seyogianya dilakukan ketika alarm ini sudah ada, bukan menunggu robohnya faskes dan tumbangnya nakes. Analisis data pasien dan hospital performance indicator diharapkan bisa melihat hubungan penumpukan pasien di IGD, lemahnya sistem rujukan, buruknya koordinasi, rendahnya mutu/manajemen kesehatan, beban nakes yang overload dengan tingginya mortalitas.

Kita perlu membuat sistem komunikasi, koordinasi antarwilayah, termasuk membuat sistem rujukan terintegrasi dan monitoring ketersediaan jumlah tempat tidur/alat/sumber daya manusia (SDM) yang lebih efektif. Sistem integrasi vertikal diperlukan untuk mengatur alur dan kecepatan layanan kesehatan dari faskes dasar seperti puskesmas/klinik ke faskes rujukan sekunder dan sebaliknya.

Tingginya standar layanan kesehatan di Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand, dan Vietnam membuat angka kematian Covid-19 tetap rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lain. Publikasi Lancet 2018 tentang Measuring Performance on the Healthcare Access and Quality Index yang dilihat dari 195 negara/teritori, layanan kesehatan kita berada di urutan 138, jauh di bawah negara-negara tersebut, bahkan di Filipina (124).

Langkah Kementerian Kesehatan dalam menambah kapasitas tempat tidur dan tenaga kesehatan, perlu diperkuat dengan peningkatan mutu, perhitungan beban, ketersediaan SDM/alat yang rasional serta penguatan sistem layanan kesehatan primer. Puskesmas dan klinik swasta yang selama ini menjadi andalan program kesehatan berbasis komunitas, perlu diperkuat perannya baik dalam surveilans, rujukan, maupun penopang layanan kesehatan.

Penutup
Menekan kasus dan CFR bisa dilakukan dengan belajar dari peristiwa yang lalu dan kekurangan kita dalam satu tahun terakhir. Saatnya untuk mengevaluasi data, sistem rujukan, akses, SDM, peralatan, sistem informasi kesehatan serta kualitas dan kecepatan layanan. Sejarah pandemi menunjukkan bahwa penanganan tidak bisa instan dan harus komprehensif. Menjadikan vaksin satu-satunya game changer dan sikap over confidence bisa membuat kita game over.

Di banyak negara, keberhasilan pencegahan penyakit selalu mengedepankan literasi kesehatan dari populasinya, termasuk perilaku dan kemampuan manajemen kesehatan pemerintahnya. Ini semua mesti berjalan beriringan.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1466 seconds (0.1#10.140)