Berpotensi Nyapres di 2024, Empat Perempuan Ini Akan Ikuti Jejak Megawati?
loading...
A
A
A
Khofifah Indar Parawansa
Dari sisi pengalaman, Khofifah unggul jauh dibandingkan figur perempuan yang berpotensi sebagai capres. Perempuan yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur ini sudah kenyang pengalaman di pemerintahan, baik sebagai menteri maupun sebagai anggota DPR.
Memang dari sisi elektabilitas nama Khofifah masih di luar lima besar capres dengan elektabilitas tertinggi, namun sosok ini bisa jadi penentu kemenangan di pilpres. Ini tak lepas dari posisi Khofifah sebagai gubernur Jawa Timur, salah satu provinsi dengan penduduk terbesar, ditambah statusnya sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Khofifah termasuk tokoh yang mudah diterima oleh kelompok yang diperkirakan akan bersaing di pilpres mendatang. Khofigah bisa masuk di kelompok partai berbasis nasionalis, terlebih lagi parpol berideologi Islam. Karena itu, terbuka banyak pintu bagi Ketua Muslimat NU ini untuk bisa maju sebagai capres atau cawapres.
(Baca juga : Ucapkan Belasungkawa, Pakistan: Doa Kami untuk Saudara Kami di Indonesia )
Kedekatan Khofifah dengan para kiai pondok pesantren juga modal baginya untuk mendapatkan suara dari kelompok Islam tradisional. Jabatan sebagai gubernur Jawa Timur juga akan diemban hingga 2024 sehingga ada panggung bagi Khofifah untuk terus menunjukkan kinerja yang baik demi mendongkrak elektabilitasnya.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, siapa pun berpeluang menjadi capres, termasuk tokoh perempuan, sepanjang ia mendapatkan momentum.
Momentum itu juga tidak hanya bisa dimiliki tokoh dari kalangan menteri seperti Risma, Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Erick Thohir (Menteri BUMN), atau Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian), melainkan juga kepala daerah seperti Khofifah dan juga tokoh dari kubu opisisi, termasuk Anies Baswedan.
“Seperti yang saya amati dan tesis saya juga begitu, bahwa yang berpeluang menang pilpres adalah dia yang bisa menemukan momentum di awal dan bagaimana dia memanfaatkannya hingga pemungutan suara,” ujarnya.
Dari sisi pengalaman, Khofifah unggul jauh dibandingkan figur perempuan yang berpotensi sebagai capres. Perempuan yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur ini sudah kenyang pengalaman di pemerintahan, baik sebagai menteri maupun sebagai anggota DPR.
Memang dari sisi elektabilitas nama Khofifah masih di luar lima besar capres dengan elektabilitas tertinggi, namun sosok ini bisa jadi penentu kemenangan di pilpres. Ini tak lepas dari posisi Khofifah sebagai gubernur Jawa Timur, salah satu provinsi dengan penduduk terbesar, ditambah statusnya sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Khofifah termasuk tokoh yang mudah diterima oleh kelompok yang diperkirakan akan bersaing di pilpres mendatang. Khofigah bisa masuk di kelompok partai berbasis nasionalis, terlebih lagi parpol berideologi Islam. Karena itu, terbuka banyak pintu bagi Ketua Muslimat NU ini untuk bisa maju sebagai capres atau cawapres.
(Baca juga : Ucapkan Belasungkawa, Pakistan: Doa Kami untuk Saudara Kami di Indonesia )
Kedekatan Khofifah dengan para kiai pondok pesantren juga modal baginya untuk mendapatkan suara dari kelompok Islam tradisional. Jabatan sebagai gubernur Jawa Timur juga akan diemban hingga 2024 sehingga ada panggung bagi Khofifah untuk terus menunjukkan kinerja yang baik demi mendongkrak elektabilitasnya.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, siapa pun berpeluang menjadi capres, termasuk tokoh perempuan, sepanjang ia mendapatkan momentum.
Momentum itu juga tidak hanya bisa dimiliki tokoh dari kalangan menteri seperti Risma, Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Erick Thohir (Menteri BUMN), atau Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian), melainkan juga kepala daerah seperti Khofifah dan juga tokoh dari kubu opisisi, termasuk Anies Baswedan.
“Seperti yang saya amati dan tesis saya juga begitu, bahwa yang berpeluang menang pilpres adalah dia yang bisa menemukan momentum di awal dan bagaimana dia memanfaatkannya hingga pemungutan suara,” ujarnya.
(dam)