Ahli Wabah: Covid-19 di Indonesia seperti Lagu Naik-naik ke Puncak Gunung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Sebaliknya, angka korban virus ini terus menunjukkan peningkatan.
Per Senin 28 Desember 2020, angka Covid-19 di Tanah Air sudah menyentuh 719.219 kasus. Sudah sebanyak 21.452 orang meninggal akibat pandemi ini.
Ahli epidemi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai kurva pandemi Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Jangankan berbicara tentang gelombang kedua pandemi Corona. Kata dia, gelombang pertama Covid-19 masih belum tuntas. Bahkan Pandu mengibaratkan kurva pandemi Covid-19 di Indonesia seperti lirik lagu anak-anak, yakni Naik-naik ke Puncak Gunung.
Pandu pun mengkritik penanganan Covid-19 di Tanah Air yang dinilainya tidak terencana karena masih ditangani secara adhoc.
"Kurva pandemi di Indonesia seperti lagu, 'naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali'. Jangan bilang gelombang kedua, gelombang pertama saja belum tuntas. Tidak punya perencanaan untuk melaksanakan pandemi, masih ditangani secara adhoc. #RI2020," kata Pandu melalui akun Twitternya, @drpriono1, Selasa (29/12/2020). (
)
Dalam cuitan sebelumnya, Pandu menyatakan sejak awal deklarasi kedaruratan kesehatan, tingkat penularan sudah lokal dan masyarakat. Sekarang api pandemi penetrasi nya meluas ke masyarakat yang tadinya dianggap tidak berisiko.
"Kasus Covid no 1, 2 dan 3 itu klaster keluarga, kini separuh lebih kasus adalah klaster keluarga," katanya.( )
Per Senin 28 Desember 2020, angka Covid-19 di Tanah Air sudah menyentuh 719.219 kasus. Sudah sebanyak 21.452 orang meninggal akibat pandemi ini.
Ahli epidemi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai kurva pandemi Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Jangankan berbicara tentang gelombang kedua pandemi Corona. Kata dia, gelombang pertama Covid-19 masih belum tuntas. Bahkan Pandu mengibaratkan kurva pandemi Covid-19 di Indonesia seperti lirik lagu anak-anak, yakni Naik-naik ke Puncak Gunung.
Pandu pun mengkritik penanganan Covid-19 di Tanah Air yang dinilainya tidak terencana karena masih ditangani secara adhoc.
"Kurva pandemi di Indonesia seperti lagu, 'naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali'. Jangan bilang gelombang kedua, gelombang pertama saja belum tuntas. Tidak punya perencanaan untuk melaksanakan pandemi, masih ditangani secara adhoc. #RI2020," kata Pandu melalui akun Twitternya, @drpriono1, Selasa (29/12/2020). (
Baca Juga
Dalam cuitan sebelumnya, Pandu menyatakan sejak awal deklarasi kedaruratan kesehatan, tingkat penularan sudah lokal dan masyarakat. Sekarang api pandemi penetrasi nya meluas ke masyarakat yang tadinya dianggap tidak berisiko.
"Kasus Covid no 1, 2 dan 3 itu klaster keluarga, kini separuh lebih kasus adalah klaster keluarga," katanya.( )
(dam)