SBY Kemungkinan Besar Tak Nakhodai Demokrat, Mubarok Dinilai Sulit Jegal AHY

Jum'at, 13 Maret 2020 - 15:44 WIB
SBY Kemungkinan Besar...
SBY Kemungkinan Besar Tak Nakhodai Demokrat, Mubarok Dinilai Sulit Jegal AHY
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai hampir pasti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal mulus menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres nanti. Dengan begitu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemungkinan besar tak lagi menakhodai partai berlambang mercy tersebut.

"Regenerasi yang dilakukan oleh SBY saya pikir bagus juga untuk partai, berbeda dengan PDIP sangat lama sekali regenerasi di partai tersebut," ujar Pangi saat dihubungi SINDOnews, Jumat (13/3/2020). (Baca juga: Ferdinand Demokrat: Tidak Ada yang Halangi Mubarok Maju Jadi Calon Ketum )

Sementara itu, Politikus Senior Partai Demokrat, Achmad Mubarok yang disebut-sebut akan maju dalam bursa calon ketua umum dinilainya hanya dinamika politik biasa. Mengingat, saat ini Mubarok tak memiliki dukungan dari pengurus DPD dan DPC partai.

"Sebetulnya Demokrat sudah memberi ruang dan punya pengalaman menjadi partai terbuka bagi siapapun menjadi ketua umum bahkan kita masih ingat dibuat semacam konvensi dalam memilih calon presiden dari Partai Demokrat," tuturnya.

Pangi menyatakan jika akhirnya Mubarok percaya diri untuk maju sebagai kandidat Ketum, maka sulit bagi Mubarok untuk menjegal AHY. Ia menganggap, SBY merupakan figur yang piawai dan mahir dalam berpolitik dan Presiden keenam RI itu juga banyak belajar dari sejarah 'jegal menjegal' yang pernah dialami partai politik di Indonsia.

"SBY jelas enggak mau peristiwa yang sama menimpa dirinya," kata Pangi.

Adapun soal anggapan partai di Indonesia rata-rata dominan oligarki dan feodal, ia menilai hampir minim partai yang demokratis seratus persen. (Baca juga: Pintu Sudah Digembok, Posisi Ketum Demokrat untuk Trah SBY )

"Lihat Gerindra, Nasdem, PKB, hampir tidak terjadi pergantian kekuasaan hanya berputar-putar disegelintir elite saja dan lingkaran itu itu saja, ini kan feodal dan partai oligarkis," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)