Pesantren dalam Perspektif Teori Enviromentalisme dan Nativisme
loading...
A
A
A
Pada titik akhir dari diskursus perdebatan antara teori Enviromentalisme (Nurture) dengan teori Nativisme (Nature) dalam kaitannya dengan keberhasilan proses pembelajaran anak di lembaga pesantren akan ditentukan secara berimbang proporsional diantara kedua teori tersebut. Akan cukup sulit untuk dinyatakan bahwa teori Enviromentalisme (Nurture) lebih tepat dibandingkan dengan teori Nativisme (Nature) atau sebaliknya. Meskipun demikian, dapatlah dikatakan bahwa factor “Bi’ah” (lingkungan) sangat penting seperti halnya kecerdasan juga sanat penting. Pandangan Islam dan Barat dalam diskurus ini sesungguhnya tidak sampai memunculkan “jurang pemisah” yang tajam diantara kedua pendudkung teori tersebut.
Daftar Pustaka
Al Furqan, 2015. Konsep Pendidikan Islam Pondok Pesantren dan Upaya Pembenahannya, Padang :UNP Press.
Arifin, Muzayyin, 2005. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Azra, Azyumardi, 1999. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru ,Jakarta: Logos.
Chomsky, Naomi, 1965. Aspects of the theory of syntax. Cambridge, MA: MIT Press.
Crain, William, 2007. Theories of Development, Concept and Application, Terj.
Yudi Santoso, Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gardner, Sebastian, 1999. Kant and the Critique of Pure Reason, Routledge.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saetra, Henrik Skaug, The Limits of A Lockean Enviromentalism: God, Human Beings, And Nature in Lockean Philosophy, https://www.redalyc.org/journal/3221/322164452001/html/
Kesimpulan
Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menampung peserta didik, mulai dari tingkatan usia dini, dasar, menengah, hingga perguruan tinggi, sejak awal didirikan memang telah mempersiapkan sebuah 'Bi’ah' (lingkungan) baru. Lingkungan yang diyakini akan mampu merubah laju proses pembelajaran seorang anak, meskipun secara 'lahiriah' anak tersebut tidak memiliki modal kecerdasan. Meskipun lingkungan berpengaruh, namun tidak dapat dikatakan sebagai faktor tunggal dalam keberhasilan proses pembelajaran. Aspek 'bawaan' lahir berupa kecerdasan otak juga memberikan pengaruh signifikan dalam memperlancar proses pembelajaran. Oleh karenanya, antara teori Enviromentalisme (Nurture) dan Nativisme (Nature) sesungguhnya dapat saling melengkapi dan mendukung proses pembelajaran setiap anak. Pandangan Islam yang diwakili oleh Imam Syafi'i maupun pandangan Barat yang diwakili oleh Locke dan Chomsky sesungguhnya terdapat keterkaitan yang kuat. Kecerdasan otak tanpa adanya lingkungan belajar yang baik tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal, begitunpun sebaliknya.Daftar Pustaka
Al Furqan, 2015. Konsep Pendidikan Islam Pondok Pesantren dan Upaya Pembenahannya, Padang :UNP Press.Arifin, Muzayyin, 2005. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Azra, Azyumardi, 1999. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru ,Jakarta: Logos.
Chomsky, Naomi, 1965. Aspects of the theory of syntax. Cambridge, MA: MIT Press.
Crain, William, 2007. Theories of Development, Concept and Application, Terj.
Yudi Santoso, Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gardner, Sebastian, 1999. Kant and the Critique of Pure Reason, Routledge.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saetra, Henrik Skaug, The Limits of A Lockean Enviromentalism: God, Human Beings, And Nature in Lockean Philosophy, https://www.redalyc.org/journal/3221/322164452001/html/