Kecurangan Pemilu, Banjir Jakarta, dan Kisah Dyah Suraprabawa
loading...
A
A
A
PAGI-pagi sekali Mang Uuk, 70, meninggalkan rumahnya yang di dalamnya masih tergenang air sebatas betis orang dewasa. Di bawah rintik hujan, laki-laki tua itu bergegas menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) ternyata juga kebanjiran.
baca juga: Pakar: Kecurangan Pemilu 2024 Jangan Dianggap Normal
Semalaman hingga pagi menjelang pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024 , tempat tinggal Mang Uuk, di Kampung Gusti, Kelurahan Wijaya Kusuma, Jakarta Barat, diguyur hujan hingga menyebabkan banjir.Diketahui, selama ini Kampung Gusti memang salah satu kawasan di Ibu Kota yang langganan banjir.
Meski kebanjiran, Mang Uuk bersama masyarakat sekitar kediamannya tetap antusiasme merayakan Pemilu. Dengan semangat 45, mereka berbondong-bondong menuju TPS, menyumbangkan suara di hajatan rutin lima tahunan yang di dalamnya mempertaruhkan harapan besar rakyat Indonesia.
"Rumah masih berantakan karena banjir, tapi tetap harus nyoblos. Mudah-mudahan calon presiden yang saya pilih menang dan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik," kata Mang Uuk sambil mengembuskan asap rokok yang diisapnya.
Sementara di sudut lainnya, masih di Jakarta, Erwin, 60, juga nampak terburu-buru menuju TPS 111, Jelambar Baru, Jakarta Barat. Dengan nafas tersengal, warga keturunan Tionghoa ini celingak-celinguk mencari petugas yang berjaga di TPS dekat tempat tinggalnya itu.
Di hari pemungutan suara, Erwin bersama keluarganya sengaja datang jauh-jauh dari Medan ke Jakarta, demi untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Namun karena belum mengantongi surat undangan lantaran saat pembagian undangan dirinya tengah merayakan Imlek di Medan, membuat dirinya tak jadi mencoblos. Ia pun disarankan untuk terlebih dahulu mengambil surat undangan pencoblosan kepada Ketua RT setempat.
"Sebelum Imlek saya biasa pulang ke Medan, dan ini memang sudah tradisi setiap Imlek kita kumpul bersama keluarga di kampung. Tapi tahun ini pulangnya ga bisa lama, karena kan harus balik lagi ke Jakarta untuk nyoblos," ujar Erwin yang nampak sangat senang usai mencoblos. Ia juga berharap calon Presiden pilihannya menang, dan kelak memegang teguh kepercayaan masyarakat.
baca juga: Soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Jokowi: Semua Ada Mekanismenya
Asa Erwin, Mang Uuk, dan tentunya seluruh rakyat Indonesia pastilah sama. Semua menaruh harapan besar agar Pemilu 2024 berjalan lancar, aman, damai, dan sukses memilih pemimpin nasional yang mampu membawa Negeri ini ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang mengerti dan peduli dengan kehidupan rakyat yang dipimpinnya.
baca juga: Pakar: Kecurangan Pemilu 2024 Jangan Dianggap Normal
Semalaman hingga pagi menjelang pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024 , tempat tinggal Mang Uuk, di Kampung Gusti, Kelurahan Wijaya Kusuma, Jakarta Barat, diguyur hujan hingga menyebabkan banjir.Diketahui, selama ini Kampung Gusti memang salah satu kawasan di Ibu Kota yang langganan banjir.
Meski kebanjiran, Mang Uuk bersama masyarakat sekitar kediamannya tetap antusiasme merayakan Pemilu. Dengan semangat 45, mereka berbondong-bondong menuju TPS, menyumbangkan suara di hajatan rutin lima tahunan yang di dalamnya mempertaruhkan harapan besar rakyat Indonesia.
"Rumah masih berantakan karena banjir, tapi tetap harus nyoblos. Mudah-mudahan calon presiden yang saya pilih menang dan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik," kata Mang Uuk sambil mengembuskan asap rokok yang diisapnya.
Sementara di sudut lainnya, masih di Jakarta, Erwin, 60, juga nampak terburu-buru menuju TPS 111, Jelambar Baru, Jakarta Barat. Dengan nafas tersengal, warga keturunan Tionghoa ini celingak-celinguk mencari petugas yang berjaga di TPS dekat tempat tinggalnya itu.
Di hari pemungutan suara, Erwin bersama keluarganya sengaja datang jauh-jauh dari Medan ke Jakarta, demi untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Namun karena belum mengantongi surat undangan lantaran saat pembagian undangan dirinya tengah merayakan Imlek di Medan, membuat dirinya tak jadi mencoblos. Ia pun disarankan untuk terlebih dahulu mengambil surat undangan pencoblosan kepada Ketua RT setempat.
"Sebelum Imlek saya biasa pulang ke Medan, dan ini memang sudah tradisi setiap Imlek kita kumpul bersama keluarga di kampung. Tapi tahun ini pulangnya ga bisa lama, karena kan harus balik lagi ke Jakarta untuk nyoblos," ujar Erwin yang nampak sangat senang usai mencoblos. Ia juga berharap calon Presiden pilihannya menang, dan kelak memegang teguh kepercayaan masyarakat.
baca juga: Soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Jokowi: Semua Ada Mekanismenya
Asa Erwin, Mang Uuk, dan tentunya seluruh rakyat Indonesia pastilah sama. Semua menaruh harapan besar agar Pemilu 2024 berjalan lancar, aman, damai, dan sukses memilih pemimpin nasional yang mampu membawa Negeri ini ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang mengerti dan peduli dengan kehidupan rakyat yang dipimpinnya.