Antisipasi Corona, Sekolah di Zona Hijau Tak Bisa Langsung Dibuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baru beberapa hari ini sekolah di zona kuning dan hijau sudah dibuka kembali namun justru muncul klaster virus Corona (Covid-19) di sekolah.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah sekaligus Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan, tidak serta merta wilayah zona hijau atau kuning langsung bisa membuka sekolah.
(Baca juga: Update Kasus Corona: 130.718 Positif, 85.798 Sembuh, 5.903 Meninggal)
Wiku menjelaskan, pembukaan sekolah untuk tatap muka saat ini mulai dicoba dibuka untuk daerah hijau dan kemudian kuning atau zona dengan tingkat penularan tidak terdampak serta dengan penularan tingkat penularan atau peningkatan kasusnya rendah.
Namun kata Wiku, potensi peningkatan penularan kasus Covid-19 di sekolah tinggi. (Baca juga: Sistem Ganjil Genap Selama 24 Jam Picu Kontroversi)
"Ternyata tadi dikatakan sudah mulai ada klaster gitu ya dari sekolah. Sebenarnya perlu diperhatikan dalam membuka suatu aktivitas sosial ekonomi khususnya sekolah," kata Wiku dalam diskusi secara virtual 'Budaya Baru Agar Pandemi Berlalu' di Kominfo, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
"Sekolah ini dampak sosialnya sebenarnya relatif rendah. Tapi potensi peningkatan penularan kasusnya tinggi," tambahnya.
Sehingga, tegas Wiku dalam membuka sekolah harus ada tahapan-tahapannya. “Jadi harusnya kalau kita mau melakukan ada tahapan yang sudah sudah berkali-kali kita sampaikan," jelasnya.
"Pertama harus dilakukan prakondisi, yang kedua harus dilakukan timing yang tepat, yang ketiga dilakukan prioritas mana dulu. Yang keempat hubungan atau koordinasi pusat dan daerah, Satgas pusat dan daerah. Dan yang kelima monitoring evaluasi," sambungnya.
Jadi, kata Wiku pembukaan sekolah harus dipastikan sekolahnya siap dari pengelolaan sekolah.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah sekaligus Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan, tidak serta merta wilayah zona hijau atau kuning langsung bisa membuka sekolah.
(Baca juga: Update Kasus Corona: 130.718 Positif, 85.798 Sembuh, 5.903 Meninggal)
Wiku menjelaskan, pembukaan sekolah untuk tatap muka saat ini mulai dicoba dibuka untuk daerah hijau dan kemudian kuning atau zona dengan tingkat penularan tidak terdampak serta dengan penularan tingkat penularan atau peningkatan kasusnya rendah.
Namun kata Wiku, potensi peningkatan penularan kasus Covid-19 di sekolah tinggi. (Baca juga: Sistem Ganjil Genap Selama 24 Jam Picu Kontroversi)
"Ternyata tadi dikatakan sudah mulai ada klaster gitu ya dari sekolah. Sebenarnya perlu diperhatikan dalam membuka suatu aktivitas sosial ekonomi khususnya sekolah," kata Wiku dalam diskusi secara virtual 'Budaya Baru Agar Pandemi Berlalu' di Kominfo, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
"Sekolah ini dampak sosialnya sebenarnya relatif rendah. Tapi potensi peningkatan penularan kasusnya tinggi," tambahnya.
Sehingga, tegas Wiku dalam membuka sekolah harus ada tahapan-tahapannya. “Jadi harusnya kalau kita mau melakukan ada tahapan yang sudah sudah berkali-kali kita sampaikan," jelasnya.
"Pertama harus dilakukan prakondisi, yang kedua harus dilakukan timing yang tepat, yang ketiga dilakukan prioritas mana dulu. Yang keempat hubungan atau koordinasi pusat dan daerah, Satgas pusat dan daerah. Dan yang kelima monitoring evaluasi," sambungnya.
Jadi, kata Wiku pembukaan sekolah harus dipastikan sekolahnya siap dari pengelolaan sekolah.