Penyelesaian Stunting dan Jargon Hilirisasi

Jum'at, 02 Februari 2024 - 11:41 WIB
loading...
A A A
Ibu yang mengandung dalam keadaan malnutrisi dan secara konstan berada dalam asupan zat gizi tidak adekuat akan berimplikasi pada pemenuhan zat gizi janin karena ibu adalah satu-satunya jalur bagi janin untuk mendapatkan zat gizi. Kurang zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dicerminkan melalui status gizi dan pertambahan berat badan ibu saat hamil. Sedang kurang zat gizi mikro menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan janin.

Dalam enam bulan pertama kehidupan bayi, pemenuhan zat besi (zat gizi mikro) diperoleh dari simpanan yang “diwariskan” oleh ibu saat masih dalam kandungan. Jika ibu mengalami anemia selama masa kehamilan, simpanan zat besi bayinya akan bermasalah sehingga memengaruhi bayi tersebut pada enam bulan pertama.

Mengingat stunting itu merupakan kejadian yang telah berlangsung lama, prosesnya cukup kompleks, dan berdampak jangka panjang, langkah penyelesaiannya pun sangat kompleks. Berbeda dengan masalah ekonomi, maka jargon hilirisasi tidak tepat diterapkan dalam masalah stunting ini. Target penyelesaian stunting justru harus dilakukan pada hulunya, dalam hal ini dimulai pada ibu hamil dan bahkan pada remaja putri.

Pemilihan target intervensi yang berada di hilir bukanlah upaya etiologis namun simtomatis. Program penanganan melalui intervensi “di ujung jalan”, instan dan insidentil, seperti melakukan bakti sosial, memberi makan gratis, dan penanganan lain yang berpusat pada periode di luar 1000 HPK bukan pilihan yang bijak. Penyelesaian stunting harus mengutamakan pendekatan kesisteman.

Pendekatan kesisteman ini perlu melibatkan berbagai unsur yang secara bahu membahu dalam mengatasi stunting. Tidak hanya pemerintah saja, perlu adanya komitmen politik dan kolaborasi pemerintah dengan lintas sektor. Selanjutnya, dibutuhkan pula adanya partisipasi masyarakat dan organisasi profesi kesehatan dalam bentuk Gerakan Indonesia Mengatasi Stunting (GIMS) serta berbagai aktivitas lainnya. Wallahu a'lam bishawab.
(poe)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1566 seconds (0.1#10.140)