Kasus Wadas-Rembang Bakal Dimunculkan di Debat Pilpres 2024, Ini Faktanya dari TPN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD meyakini kasus Wadas dan Rembang akan jadi bahan serangan dalam debat Pilpres 2024 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. Apalagi malam ini salah satu tema debat cawapres yang diangkat adalah masalah lingkungan.
Deputi Kanal Media TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, dua isu tersebut selama ini sudah dituduhkan dengan tidak proporsional. Tuduhan-tuduhan itu terus dialamatkan ke Ganjar sebagai serangan ketidakberpihakan pada masyarakat bawah.
Dia menegaskan Ganjar membela betul pembangunan bendungan di Wadas karena memang merupakan proyek strategis nasional. Bendungan itu bahkan diyakini sangat diperlukan untuk kemaslahatan hidup masyarakat Jawa Tengah.
"Ini juga bukan proyek Ganjar tapi proyek Presiden Jokowi yang harus dilaksanakan," kata Karaniya.
Dia mengakui memang dalam perjalanannya kasus Wadas mendapatkan penolakan. Hanya saja mayoritas menerima.
Bahkan, saat ini dari beberapa orang yang keberatan atas pembangunan bendungan Wadas justru sudah diselesaikan dengan baik.
Beralih ke kasus Rembang. Karaniya menjelaskan permasalahan itu dengan detail. Dia pernah datang ke lokasi bersama timnya saat masih berada di sebuah media untuk mencari tahu sumber penolakan.
"Awalnya kami datang ke sana dengan perspektif masalah Rembang ini adalah kesalahan. Nyatanya setelah kami datang ke sana justru berubah 180 derajat," ujarnya.
Dia menceritakan saat Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng), capres nomor urut 3 itu malah pasang badan untuk membela warga yang terdampak pembangunan pabrik semen di Rembang itu.
Deputi Kanal Media TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, dua isu tersebut selama ini sudah dituduhkan dengan tidak proporsional. Tuduhan-tuduhan itu terus dialamatkan ke Ganjar sebagai serangan ketidakberpihakan pada masyarakat bawah.
Dia menegaskan Ganjar membela betul pembangunan bendungan di Wadas karena memang merupakan proyek strategis nasional. Bendungan itu bahkan diyakini sangat diperlukan untuk kemaslahatan hidup masyarakat Jawa Tengah.
"Ini juga bukan proyek Ganjar tapi proyek Presiden Jokowi yang harus dilaksanakan," kata Karaniya.
Dia mengakui memang dalam perjalanannya kasus Wadas mendapatkan penolakan. Hanya saja mayoritas menerima.
Bahkan, saat ini dari beberapa orang yang keberatan atas pembangunan bendungan Wadas justru sudah diselesaikan dengan baik.
Beralih ke kasus Rembang. Karaniya menjelaskan permasalahan itu dengan detail. Dia pernah datang ke lokasi bersama timnya saat masih berada di sebuah media untuk mencari tahu sumber penolakan.
"Awalnya kami datang ke sana dengan perspektif masalah Rembang ini adalah kesalahan. Nyatanya setelah kami datang ke sana justru berubah 180 derajat," ujarnya.
Dia menceritakan saat Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng), capres nomor urut 3 itu malah pasang badan untuk membela warga yang terdampak pembangunan pabrik semen di Rembang itu.