Menteri hingga Pimpinan Parpol Pendukung Ganjar-Mahfud Hadiri Rakernas V PDIP

Jum'at, 24 Mei 2024 - 13:16 WIB
loading...
Menteri hingga Pimpinan...
Jajaran elite PDIP dalam konferensi pers menjelang Rakernas V PDIP, di Beach City Internasional Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto/Danandaya Arya Putra/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejumlah menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP , di Beach City Internasional Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Selain menteri, turut hadir juga para pimpinan partai politik pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyebut, selain peserta rakernas, pihaknya mengundang 4.859 orang dalam agenda rakernas ini.

"Insya Allah akan dihadiri oleh sekitar 4.859 orang selain peserta rakernas. Mereka terdiri pimpinan partai politik pendukung Ganjar-Mahfud, kemudian menteri-menteri dari PDI Perjuangan," kata Basarah dalam konferensi pers, di Beach City Internasional Stadium Ancol.



"Menteri-menteri sahabat, para senior partai, tokoh-tokoh nasional, relawan pendukung Ganjar-Mahfud, para aktivis civil society, kemudian perjuangan demokrasi, dan para cendikiawan," sambungnya.

Sebagai informasi, menteri PDIP yang berada dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkumham Yasonna H Laoly, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Menteri PANRB Azwar Anas, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat menjelaskan, kalau PDIP merupakan partai ideologis, yang mana Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, serta melaksanakan konstitusi dan ideologi.

Hal tersebut membuat pihaknya tak mengundang mantan kader PDIP yaitu Presiden Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka dalam Rakernas V PDIP.

"Apabila ada di antara kita anggota partai yang kemudian melanggar konstitusi, melanggar etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP. Karena sudah bertentangan, bukan hanya pada AD/ART partai, melainkan juga pada konstitusi negara," kata Djarot.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1513 seconds (0.1#10.140)