Kasus Wadas-Rembang Bakal Dimunculkan di Debat Pilpres 2024, Ini Faktanya dari TPN

Minggu, 21 Januari 2024 - 09:30 WIB
loading...
Kasus Wadas-Rembang Bakal Dimunculkan di Debat Pilpres 2024, Ini Faktanya dari TPN
TPN Ganjar-Mahfud MD meyakini kasus Wadas dan Rembang akan jadi bahan serangan dalam debat Pilpres 2024 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. Foto: Dok MPI
A A A
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD meyakini kasus Wadas dan Rembang akan jadi bahan serangan dalam debat Pilpres 2024 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. Apalagi malam ini salah satu tema debat cawapres yang diangkat adalah masalah lingkungan.

Deputi Kanal Media TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, dua isu tersebut selama ini sudah dituduhkan dengan tidak proporsional. Tuduhan-tuduhan itu terus dialamatkan ke Ganjar sebagai serangan ketidakberpihakan pada masyarakat bawah.

Dia menegaskan Ganjar membela betul pembangunan bendungan di Wadas karena memang merupakan proyek strategis nasional. Bendungan itu bahkan diyakini sangat diperlukan untuk kemaslahatan hidup masyarakat Jawa Tengah.



"Ini juga bukan proyek Ganjar tapi proyek Presiden Jokowi yang harus dilaksanakan," kata Karaniya.

Dia mengakui memang dalam perjalanannya kasus Wadas mendapatkan penolakan. Hanya saja mayoritas menerima.

Bahkan, saat ini dari beberapa orang yang keberatan atas pembangunan bendungan Wadas justru sudah diselesaikan dengan baik.

Beralih ke kasus Rembang. Karaniya menjelaskan permasalahan itu dengan detail. Dia pernah datang ke lokasi bersama timnya saat masih berada di sebuah media untuk mencari tahu sumber penolakan.

"Awalnya kami datang ke sana dengan perspektif masalah Rembang ini adalah kesalahan. Nyatanya setelah kami datang ke sana justru berubah 180 derajat," ujarnya.

Dia menceritakan saat Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng), capres nomor urut 3 itu malah pasang badan untuk membela warga yang terdampak pembangunan pabrik semen di Rembang itu.

Menurut dia, Ganjar sosok yang sangat peduli soal lingkungan. Ganjar malah pernah menolak izin kegiatan pertambangan dan pabrik semen lainnya di Jateng.

Karaniya mencontohkan penolakan pendirian pabrik semen di Sukolilo, Pati, yang dianggap merusak lingkungan karena menggunduli hutan di kawasan pegunungan Kendeng dan penambangan di Bukit Kapur Gombong.

Ganjar menolak memberi lampu hijau atas pembangunan pabrik semen oleh PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) yang telah mengantongi izin di Sukolilo, Pati.

Kenapa Ganjar bersikeras? Menurut dia, wilayah-wilayah di pegunungan Kendeng yang masuk di Kudus dan Pati problemnya sudah sangat serius dan alasan lainnya karena suplai semen masih dirasa cukup.

“Pak Ganjar sangat peduli lingkungan, buktinya sudah berulang kali menolak izin pendirian sejumlah pabrik lain dan kegiatan pertambangan di Jawa Tengah, karena tidak memenuhi persyaratan dan merugikan warga,” ungkapnya.

Mengenai pabrik semen Rembang itu merupakan putusan pengadilan dan izin pembangunan pabrik itu juga telah memenuhi permintaan tokoh setempat, yaitu almarhum Kyai Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Tujuannya tidak lain agar warga sekitar dapat menerima manfaat dari kekayaan alam di daerahnya, tidak dikeruk dan dibawa keluar untuk diolah ke pabrik semen lain. Maka itu, Ganjar meneruskan cita-cita Mbah Moen untuk menyejahterakan warga setempat.

“Kebijakan Pak Ganjar saat itu untuk menjamin desa dan rakyatnya mendapat kebermanfaatan. Karena tidak adil rasanya, ada investasi masuk tapi rakyat tetap miskin,” katanya seraya menambahkan Ganjar juga menginisiasi saham untuk rakyat setempat melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).

“Kalau kasus ini masih dijadikan senjata di debat cawapres, saya pikir kebenarannya sudah diketahui masyarakat bahwa Pak Ganjar selalu memihak pada kepentingan rakyat, karena itu jangan Pak Ganjar dikambinghitamkan,” kata Karaniya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)