Hidup Sehat dengan Cara Herbal Ini untuk Menghindari Kanker
loading...
A
A
A
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health mengungkapkan, kulit manggis mempunyai efek antioksidan, antiinflamasi, dan antiproliferatif terhadap sel kanker. Kulit manggis mengandung xanthone untuk menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker paru-paru.
Buah manggis mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan. Buah manggis kaya serat dan karbohidrat. Buah ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, magnesium, dan potassium tinggi. Buah manggis juga mengandung vitamin B kompleks seperti tiamin, niacin, dan asam folat dalam jumlah sedang.
Kemudian Moringa Oleifera Folium (Daun Kelor) yangmerupakan tanaman herbal yang tumbuh di Indonesia. Daun kelor atau dalam bahasa latin disebut Moriga Oleifera mempunyai beberapa khasiat yang baik bagi kesehatan. Mengonsumsi ekstrak daun kelor secara rutin bisa mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Daun kelor mengandung 50 antioksidan, 27 vitamin, dan 9 asam amino esensial serta garam mineral. Daun kelor mengandung protein yang tinggi, kalsium, vitamin, zat besi dan mineral (potasium dan magnesium) untuk melawan penyakit tumor dan efek samping dari terapi. Selain itu daun kelor juga mengandung niazimicin. Niazimicin merupakan senyawa bioaktif yang bisa menekan perkembangan sel kanker.
"Hal ini sesuai dengan penelitian pada jurnal internasional terindeks scopus. Pada jurnal ini, disebutkan bahwa daun kelor bisa digunakan sebagai salah satu bahan herbal alternatif karena daun kelor bisa mensupresi ekspresi IL 8," tuturnya.
Selanjutnya Myrmecodia Pendans (Sarang semut). Myrmecodia pendans termasuk ke dalam Rubiaceae. Myrmecodia pendans termasuk umbi-umbian yang sering tumbuh di dataran Papua. Tanaman ini merupakan salah tanaman khas Indonesia yang digunakan sebagai obat tradisional untuk mencegah kanker.
"Kandungan flavonoid dalam sarang semut menjadi antioksidan yang bisa menghambat sel HeLa pada kanker serviks. Flavonoid bersifat anti-carcinogenic dari apigenin untuk memodulasi target utama dan jalur yang terlibat dalam kontrol siklus sel, memicu apoptosis, menghambat angiogenesis, menghambat invasi sel tumor dan metastasis, serta transduksi sinyal. Sarang semut mengandung zat antioksidan cukup tinggi," kata Riyanti.
Selain itu Allium Sativum Bulbus (Bawang Putih), yang merupakan sayuran dari keluarga Allium tanaman berbentuk umbi. Tumbuh dengan beberapa ukuran dan warna dan bisa ditanam bersama sayuran lain sebagai pestisida alami.
Bawang putih mempunyai beragam manfaat yaitu : menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol "jahat" (LDL, low-density lipoprotein), mencegah pertumbuhan bakteri, tindakan antioksidan untuk membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas, dan sifat anti-inflamasi, untuk membantu mencegah kanker.
Ada juga Flavonoid yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi (mencegah atau mengurangi peradangan). Flavonoid bisa membantu melawan kanker dengan mencegah kerusakan sel. Selenium dan alil sulfida: Zat ini menjaga DNA sel agar tidak rusak karena kerusakan DNA adalah awal penyebab kanker.
Buah manggis mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan. Buah manggis kaya serat dan karbohidrat. Buah ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, magnesium, dan potassium tinggi. Buah manggis juga mengandung vitamin B kompleks seperti tiamin, niacin, dan asam folat dalam jumlah sedang.
Kemudian Moringa Oleifera Folium (Daun Kelor) yangmerupakan tanaman herbal yang tumbuh di Indonesia. Daun kelor atau dalam bahasa latin disebut Moriga Oleifera mempunyai beberapa khasiat yang baik bagi kesehatan. Mengonsumsi ekstrak daun kelor secara rutin bisa mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Daun kelor mengandung 50 antioksidan, 27 vitamin, dan 9 asam amino esensial serta garam mineral. Daun kelor mengandung protein yang tinggi, kalsium, vitamin, zat besi dan mineral (potasium dan magnesium) untuk melawan penyakit tumor dan efek samping dari terapi. Selain itu daun kelor juga mengandung niazimicin. Niazimicin merupakan senyawa bioaktif yang bisa menekan perkembangan sel kanker.
"Hal ini sesuai dengan penelitian pada jurnal internasional terindeks scopus. Pada jurnal ini, disebutkan bahwa daun kelor bisa digunakan sebagai salah satu bahan herbal alternatif karena daun kelor bisa mensupresi ekspresi IL 8," tuturnya.
Selanjutnya Myrmecodia Pendans (Sarang semut). Myrmecodia pendans termasuk ke dalam Rubiaceae. Myrmecodia pendans termasuk umbi-umbian yang sering tumbuh di dataran Papua. Tanaman ini merupakan salah tanaman khas Indonesia yang digunakan sebagai obat tradisional untuk mencegah kanker.
"Kandungan flavonoid dalam sarang semut menjadi antioksidan yang bisa menghambat sel HeLa pada kanker serviks. Flavonoid bersifat anti-carcinogenic dari apigenin untuk memodulasi target utama dan jalur yang terlibat dalam kontrol siklus sel, memicu apoptosis, menghambat angiogenesis, menghambat invasi sel tumor dan metastasis, serta transduksi sinyal. Sarang semut mengandung zat antioksidan cukup tinggi," kata Riyanti.
Selain itu Allium Sativum Bulbus (Bawang Putih), yang merupakan sayuran dari keluarga Allium tanaman berbentuk umbi. Tumbuh dengan beberapa ukuran dan warna dan bisa ditanam bersama sayuran lain sebagai pestisida alami.
Bawang putih mempunyai beragam manfaat yaitu : menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol "jahat" (LDL, low-density lipoprotein), mencegah pertumbuhan bakteri, tindakan antioksidan untuk membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas, dan sifat anti-inflamasi, untuk membantu mencegah kanker.
Ada juga Flavonoid yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi (mencegah atau mengurangi peradangan). Flavonoid bisa membantu melawan kanker dengan mencegah kerusakan sel. Selenium dan alil sulfida: Zat ini menjaga DNA sel agar tidak rusak karena kerusakan DNA adalah awal penyebab kanker.