Fenomena Calon Tunggal, Demokrasi Dirongrong Kotak Kosong

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 08:35 WIB
loading...
A A A
Dia menambahkan, situasi masyarakat saat ini ada dalam apatisme politik yang kian mengkhawatirkan. “Ini tanggung jawab parpol yang harus diperjuangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyayangkan terjadi peningkatan calon tunggal di Pilkada 2020. Namun, menurutnya itu merupakan dampak dari dinamika politik yang tidak bisa dihindari.

“Dinamika politiknya memang seperti itu dan itu tidak melanggar undang-undang. Walaupun kita sangat sayangkan fenomena yang terjadi ini,” kata Dasco kemarin.

Juru Bicara Khusus Partai Gerindra ini membantah bahwa fenomena calon tunggal itu muncul akibat pragmatisme parpol yang kian meningkat. Menurutnya, parpol memiliki kalkulasi politik tersendiri sebelum mencalonkan jagonya di suatu daerah. (Lihat videonya: Penutupan Gedung DPRD DKI Jakarta Diperpanjang)

Terkadang dinamika politik dan kondisi faktual itu tidak bisa dihindari.Misalnya parpol tidak cukup kursinya di DPRD untuk mengusung calon dan faktor lainnya.

"Nah, untuk membuat langkah yang diperlukan kemudian dikoordinasikan dengan DPP. Karena kan tidak mungkin kita menyia-nyiakan kursi atau tidak mendukung calon,” kata Dasco. (Kiswondari/Bakti)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1752 seconds (0.1#10.140)