Menanti Suara Kritis Dokter Indonesia dari Kota Kendari

Senin, 20 November 2023 - 16:25 WIB
loading...
A A A
Mengapa? Sebab bila manusianya sakit-sakitan (tidak sehat) dengan berbagai sebab, jangan berharap ia mampu menuntut ilmu. Otaknya tidak kuat menerima pelajaran, tidak mampu berpikir. Hal yang sama juga untuk bekerja. Bila manusianya sakit-sakitan pasti loyo, lemat tak berdaya untuk bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Artinya pendapatan/ekonomi pun juga rendah.

Hal penting lain yang memerlukan suara kritis adalah akibat lanjut dari kebijakan transformasi kesehatan ini yang kemudian melahirkan UU Omnibus Kesehatan No 17/2023. Menggusur 10 UU yang masih berlaku termasuk di antaranya UU khusus yang mengatur dan menguatkan kedudukan profesi dokter dan profesi kesehatan lain. Pemerintahan ke depan perlu kembali menguatkan lembaga-lembaga profesi untuk kemudian menjadikannya sebagai mitra berpikir kritis dan dan bekerja strategis.

Suara Kritisatas Visi dan Misi Kesehatan Paslon
Menjelang Pilpres 2024 terdapat tiga paslon Capres-Cawpres yang akan berkompetisi. Nomor urut (1) Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar. Nomor urut (2) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dan nomor urut (3) Ganjar Pranowo dan Mohammad Muhfud MD.

Ketiga paslon tersebut telah menyusun visi dan misi yang akan dipaparkan pada saat kampanye, mulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024. Visi dan misi yang di dalamnya mengandung agenda misi terkait pembangunan sekor kesehatan tersebut juga telah diserahkan kepada KPU. Bahkan sudah dapat diakses melalui internet.

Misalnya visi Paslon nomor urut 1: ”Indonesia Adil Makmur untuk Semua” dengan delapan misi yang disebutnya “Delapan Jalan Perubahan”. Dari delapan misi tersebut, misi yang membahas tentang kesehatan dapat ditemukan pada lima misi, yakni: Misi 1: Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air; Misi 3: Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Juga pada Misi 4: Membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan dan saling memajukan; Misi 5: Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya; dan Misi 6: Mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan baahagia sebagai akar kekuatan bangsa.

Paslon nomor urut 2 dengan visi: “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” dengan delapan misi yang disebutnya Asta Cita. Secara spesifik misi tentang kesehatan dapat ditemukan pada Misi 4, yakni: Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Pembicaraan tentang kesehatan pun dapat dijumpai di dalam “Delapan Program Hasil Terbaik,” misalnya : 1) Memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil; 2) Menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menurunkan kasus TBC 50% dalam lima tahun dan bangun rumah sakit lengkap berkualitas di kabupaten; 3) Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa, bantuan langsung tunai (BLT), dan menyediakan rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan.

Pun dapat ditemukan di dalam “17 Program Prioritas,” yang secara khusus terkait: 1) Mencapai swasembada pangan, energi, dan air; 2) Menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia; 3) Peningkatan BPJS Kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat, penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, serta penyandang disabilitas,dan lain-lain.

Sementara untuk paslon nomor urut 3 memilih visi: “Menuju Indonesia Unggul; Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari.” Pun disertai dengan delapan misi yang disebutnya “Delapan Gerak Cepat Ganjar dan Mahfud MD”.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3399 seconds (0.1#10.140)