Anti-Semit dan Islamofobia (Belajar dari Kasus Gaza)

Selasa, 14 November 2023 - 14:10 WIB
loading...
Anti-Semit dan Islamofobia (Belajar dari Kasus Gaza)
Irjen Pol (Purn) Hamidin Aji Amin, Mantan Direktur Pencegahan dan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT dan Pengamat Terorisme. Foto/Istimewa
A A A
Irjen Pol (Purn) Hamidin Aji Amin
Mantan Direktur Pencegahan dan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT dan Pengamat Terorisme

TIDAK bisa dihindari bahwa kebiadaban Israel terhadap sipil Gaza dan sebaliknya terbunuhnya masyarakat Israel secara kejam menimbulkan reaksi kebencian kekauman ideologis dan etnis di berbagai belahan dunia. Di Prancis tindakan anti-Semit meningkat tajam. Sudah terjadi 857 insiden, 425 kali penangkapan, serta diterimanya hampir 6000-an laporan online.

Pada Selasa, 1 November 2023, Kantor Kejaksaan Paris membuka penyelidikan atas sepasang suami istri dari Moldova setelah ditemukannya beberapa lusin Bintang Daud, simbol agama Yahudi, disemprotkan warna biru pada fasad bangunan di ibu kota. Di Amerika Serikat, seorang siswa di New York diadili atas tindak pidana pengancaman terhadap teman sekelasnya beretnis Yahudi.

Di beberapa negara Eropa mulai akhir pekan bulan lalu demo mendukung Palestina dan anti-semitisme meningkat, dan diprediksi akan terus berlanjut apabila serangan Hamas secara besar-besaran terhadap permukiman Israel tidak dihentikan.

Harian Inggris The Guardian di Paris menyatakan, "Kita berbicara tentang La France insoumise, serikat CGT dan Asosiasi Solidaritas Palestina Prancis", ini perlu digaris bawahi “Demonstrasi pro-Palestina baru pertama kali ini diizinkan oleh polisi sejak dimulainya konflik dengan alasan bahwa penyelenggaranya telah mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober”.

Pada pekan pekan lalu juga di Lyon dan Marseille telah dilakukan pertemuan pertemuan dengan topik yang sama. Di Brussel, puluhan ribu demonstran ambil bagian memprotes kekerasan di Gaza. "Hentikan kematian!, Hentikan impunitas!”.

Pihak penyelenggara sangat terkejut. Kenapa? Menurut pengamatan Le Soir, “Organisasi-organisasi sipil yang mengirimkan pengunjuk rasa mengajukan tuntutan penyelesaian politik terhadap penyelesaian yang melanda Gaza, sejak serangan Hamas lalu, mereka sungguh tidak menyangka, bahwa kegiatan ini akan mendapat respons masyarakat sebanyak dan sebesar itu ”dan ditambahkan" dan perlu juga dicatat bahwa demo sebesar itu tapi tetap berlangsung dengan damai".



Di Barcelona demo diiringi slogan “Mari kita hentikan genosida di Palestina, Pembunuhan Israel, sponsor Eropa” dan “Boikot Israel”. Demonstran yang diperkirakan berjumlah antara 20.000 hingga 70.000, mereka mengacung acungkan poster dan simbol simbol lain yang mengecam "Peran Uni Eropa dan beberapa negara dalam perang tersebut,” tulis harian Catalan El Periódico.

Di Romawi, demo diselenggarakan oleh asosiasi mahasiswa Palestina di Italia –yang dihadiri 1.000 dan 2.000 orang. Mereka membawa bendera Palestina dan meneriakkan makna di belakang “Bendera Palestina”. Tapi La Repubblica juga melihat ada peserta selipan lain mengenakan simbol seperti "Sabit dan Palu" seperti Walter Tucci.

"Uni Eropa (EU) dan komunitas internasional harus mengakui keberadaan negara Palestina - kalau tidak - Itu namanya Apartheid. Tapi yang pertama yang terpenting - konflik harus kita hentikan - karena apa yang terjadi sebetulnya itu bukanlah perang - tapi itu adalah pembunuhan," kata aktivis mereka.

Sementara di London tercatat ada 100.000 demonstran dengan rata rata tuntutan serupa - hentikan pembantaian. Beberapa peningkatan demo juga terjadi di kota-kota di Jerman pada akhir pekan lalu dengan tujuan yang sama untuk mendukung Palestina. Menurut Deutsche Welle, seperti di Düsseldorf sekitar 7.000 orang turun ke jalan. Di Berlin, demo pro-Palestina tetap dilaksanakan walaupun ada larangan hingga tanggal 30 Oktober karena takut akan dampak slogan "anti-Semit dan anti-Israel".

Ibu kota Jerman kali ini menjadi tuan rumah yang mengesankan orang lain, karena kali ini demo diizinkan untuk “mendukung Israel dan mengecam anti-Semitisme”. Prosesi dan demo yang melibatkan 10.000 hingga 20.000 orang adalah yang terheboh karena turut melibatkan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Lain di Jerman lain pula di London. Di Jerman topik demo menolak anti-Semit dan anti-Israel, di London tekanan pendemo akhir pekan ini adalah yang paling masif adalah mendukung Palestina. Polisi memperkirakan 100.000 orang turun ke jalan pada Sabtu 4 November 2023. Dalam "Pawai Nasional untuk Palestina" mereka mengecam pengeboman Israel termasuk blokade total terhadap Gaza."

Mereka berjalan menuju Downing Street, kantor pejabat resmi dan kantor Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak. Saat itu, seperti dirilis berbagai media - Perdana Menteri menjelaskan tentang pentingnya peningkatan dana keamanan di sekitar tempat ibadah Yahudi sebesar €3.5 juta termasuk di sekolah-sekolah Yahudi yang harus dipatroli oleh polisi. Di London, beberapa perusahaan juga harus menutup pintunya untuk sementara waktu takut terkena imbas demonstrasi.

Dalam Demonstrasi pro-Palestina di London sebelumnya, tanggal 28 Oktober 2023, terlihat seorang berdoa dan berteriak dalam bahasa Arab, "Tuhan mengutuk orang-orang Yahudi". Karena pernyataannya itu, dia akhirnya ditangkap akhir pekan lalu.

Slogan demo lain yang juga melahirkan kontroversi adalah slogan “Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka”, yang diteriakkan oleh para demonstran. Menteri Dalam Negeri Suella Braverman menggambarkan bahwa demonstrasi pro-Palestina adalah “Pawai Kebencian”, ini adalah " Nyanyian anti-Semit agar Israel dihapuskan dari peta".

Downing Street pada bagiannya mengatakan bahwa ini adalah kata-kata yang sangat menyinggung. Pemerintah sementara membiarkan polisi untuk memutuskan bagaimana cara menanggapi demo tersebut.

Di Jerman, Direktur Intelijen Dalam Negeri Thomas Haldenwang mengatakan, dia sangat prihatin dengan meningkatnya tindakan anti-Semit di negara itu, yang dilatarbelakangi oleh perang Hamas-Israel, yang mengingatkan kita pada "kisah paling kelam dalam dalam sejarah nasional". "Sejak serangan berdarah Hamas pada tanggal 7 Oktober awal bulan lalu sekitar 1.800 kejahatan anti-Semit telah tercatat di Jerman," tegasnya kepada majalah Spiegel pada tanggal 27 Oktober lalu.

Di tempat dan waktu yang berbeda, petugas polisi yang ditempatkan di pintu masuk sinagoga komunitas Yahudi Kahal Adass Jisroel di Berlin, pernah menjadi sasaran bom molotov tanggal 18 Oktober 2023 lalu. Peningkatan tindakan anti-Semit yang “mengkhawatirkan” juga terjadi di Amerika Serikat. Mereka menduga akan terjadi insiden anti-Semit di sekolah dan di kampus universitas. Dan benar saja - ketegangan telah terjadi di kampus paling bergengsi di Amerika - di Harvard University - saat 30-an Organaisasi kemahasiswaan membuat pernyataan "Hamas Bertanggung Jawab atas Kekerasan yang memicu kemarahan Israel".

Di New York, sama seperti di Paris dan kota-kota besar lainnya, poster-poster yang mengirimkan transmisi sandera Israel oleh Hamas juga dirobohkan. Di belahan benua yang lain massa yang sedang emosi marah menggeruduk menduduki bandara di Dagestan (Republik di Kaukasus Rusia) pada hari Minggu lalu dan meneriakkan slogan-slogan anti-Semit dan mencari penumpang Israel yang diduga baru tiba dengan penerbangan dari Tel Aviv.



Menurut pengamatan BBC, tindakan ratusan pemuda yang menduduki terminal tersebut dikoordinasikan melalui pesan-pesan pada saluran Telegram Islam. Sekitar 60 orang akhirnya ditangkap dalam insiden itu.

Insiden pemicu gerakan sebetulnya telah terjadi juga pada tanggal 14 Oktober lalu, saat seorang pria dewasa di Amerika menikam dan membunuh seorang anak Palestina yang baru berusia 6 tahun dan ibu anak tersebut juga dianiaya dan dilukai. Sampai saat ini polisi sedang menyelidiki apakah ini merupakan kejahatan atas dasar kebencian terhadap Islam (Islamofobia), rasial, atau kejahatan biasa.

Waspadai Bangkitnya Islamofobia


Tentu kita sering mendengar - seperti diungkap penulis di atas, ancaman kebencian terhadap Yahudi benar terjadi di mana-mana. Sebaliknya, yang merasa terancam bisa juga melakukan sebaliknya. Seorang remaja berusia 21 tahun kini telah ditangkap dan didakwa menerbitkan ancaman untuk membunuh atau melukai orang lain. Pada hari Rabu dia muncul di pengadilan untuk sidang perdana dengan mengenakan jas penjara dan borgol. Dia tidak membuat pengakuan.

Kejadian berawal di Universitas Cornell, New York. Dalam sebuah forum online, seorang mahasiswa mengancam bahwa dia akan "membawa senapan serbu ke kampus" dan menembak orang-orang Yahudi. Di postingan lain, dia mengumumkan bahwa dia akan "meledakkan" kafetaria universitas yang sebagian besar makanannya adalah halal-para siswa disarankan untuk menghindari kafetaria.

Atas tuduhan tersebut, sang pelaku terancam hukuman hingga lima tahun penjara. Peristiwa tersebut adalah sangat rawan. Kenapa? Kota New York adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar di luar Israel. Pada posisi yang sama, kota ini juga adalah salah satu populasi muslim terbesar di negara Amerika. Menurut data FBI - pada tahun 2001, setelah serangan teroris 11 September, kejahatan anti-Muslim menduduki peringkat kedua di antara insiden yang bermotif agama lainnya. “Ini lebih buruk dibandingkan setelah 9/11,” kata Zein Rimawi, pendiri dan anggota Islamic Society of Bay Ridge di Brooklyn selatan.

Di sana, sudah ada kasus tiga pemuda diserang oleh kelompok pro-Israel hanya beberapa hari setelah dimulainya perang Gaza. "Setiap dari kita merasa tidak aman," katanya.

Mengingat situasi kian memanas, kiranya masing masing hendaknya menahan diri. Situasi di Gaza dan Israel biarkanlah hukum humaniter yang berproses. Bagi kita bangsa yang besar, marilah hanya berkonsentrasi untuk membangun bangsa ini untuk tumbuh menjadi bangsa yang maju. Jangan jadikan perbedaan etnis agama dan ras menjadi kanker kebencian. Kita perbanyak berdoa untuk kemakmuran diri kita bangsa dan negara walau harus tetap waspada.

رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

Rabbij-‘al haadzaa baladan aaminaw waruq ahlahuu minats-tsamaraati man aamana minhum billaahi wal-yaumil aakhiri.

"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” (Q.S Al-Baqarah:126).

Semoga bermanfaat.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)