Kemlu Tegaskan Indonesia Solid Dukung Palestina Merdeka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Laurentius Amrih Jinangkung menegaskan bahwa Indonesia solid mendukung Palestina merdeka. Bahkan, kini sudah ada 142 negara yang juga mendukung Palestina merdeka.
Amrih pun mengatakan bahwa Palestina masih memenuhi kriteria sebagai sebuah negara di antara memenuhi kualifikasi penduduk hingga kemampuan melakukan hubungan internasional.
“Palestina masih memenuhi kriteria sebagai sebuah negara. Kualifikasi yang diperlukan sebagai sebuah negara terpenuhi, kualifikasi penduduk, dan kemampuan melakukan hubungan internasional mungkin secara relatif solid kita temui,” ujar Amrih saat diskusi Menerka Masa Depan Palestina secara virtual, Rabu (8/5/2024).
Amrih mengatakan Palestina secara de facto, teritorialnya tidak akan terpengaruh oleh situasi panas di Gaza akibat gempuran Israel. Apalagi, Israel hingga kini terus melakukan serangan-serangan dan yang terakhir di Rafah.
“Perkembangan terakhir mengenai isu Gaza, apakah dalam perkembangan terakhir ini kemudian pemerintahan tidak efektif atau secara de facto teritorialnya akan berpengaruh? Menurut saya tidak, Palestina status sebagai sebuah negara tetap tidak berpengaruh, karena sesuai dengan persyaratan sebagai sebuah negara masih terpenuhi, masih valid,” ujarnya.
Kendati demikian, dia mengakui dalam membangun pemerintahan yang solid di Palestina cukup kompleks. “Karena permasalahannya ada di internal Palestina sendiri, kemudian juga faktor inter-ekstrernal,” tuturnya.
Lalu, bagaimana dengan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina? “Posisi Indonesia bahwa tetap tidak berubah, peristiwa akhir-akhir ini tidak mengubah kebijakan politik luar negeri kita. Indonesia akan mendukung Palestina mencapai kemerdekaannya secara penuh, terbebas dari penjajahan. Dukungan hukum solid di UUD 1945, penjajahan harus dihapuskan. Ini isu konstitusional yang harus kita akui,” tegas Amrih.
Amrih pun mengatakan dukungan Indonesia sudah diwujudkan di berbagai forum, baik forum politik dan hukum, disampaikan dan disalurkan melalui langkah-langkah diplomasi baik bilateral, regional, kemudian forum apapun di tingkat menteri bahkan kepala pemerintah. “Di mana-mana baik di PBB, di kawasan di Jakarta jika ada pertemuan bilateral, dukungan Indonesia sangat solid oleh para diplomat kita bahkan Presiden,” pungkasnya.
Amrih pun mengatakan bahwa Palestina masih memenuhi kriteria sebagai sebuah negara di antara memenuhi kualifikasi penduduk hingga kemampuan melakukan hubungan internasional.
“Palestina masih memenuhi kriteria sebagai sebuah negara. Kualifikasi yang diperlukan sebagai sebuah negara terpenuhi, kualifikasi penduduk, dan kemampuan melakukan hubungan internasional mungkin secara relatif solid kita temui,” ujar Amrih saat diskusi Menerka Masa Depan Palestina secara virtual, Rabu (8/5/2024).
Amrih mengatakan Palestina secara de facto, teritorialnya tidak akan terpengaruh oleh situasi panas di Gaza akibat gempuran Israel. Apalagi, Israel hingga kini terus melakukan serangan-serangan dan yang terakhir di Rafah.
“Perkembangan terakhir mengenai isu Gaza, apakah dalam perkembangan terakhir ini kemudian pemerintahan tidak efektif atau secara de facto teritorialnya akan berpengaruh? Menurut saya tidak, Palestina status sebagai sebuah negara tetap tidak berpengaruh, karena sesuai dengan persyaratan sebagai sebuah negara masih terpenuhi, masih valid,” ujarnya.
Kendati demikian, dia mengakui dalam membangun pemerintahan yang solid di Palestina cukup kompleks. “Karena permasalahannya ada di internal Palestina sendiri, kemudian juga faktor inter-ekstrernal,” tuturnya.
Lalu, bagaimana dengan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina? “Posisi Indonesia bahwa tetap tidak berubah, peristiwa akhir-akhir ini tidak mengubah kebijakan politik luar negeri kita. Indonesia akan mendukung Palestina mencapai kemerdekaannya secara penuh, terbebas dari penjajahan. Dukungan hukum solid di UUD 1945, penjajahan harus dihapuskan. Ini isu konstitusional yang harus kita akui,” tegas Amrih.
Amrih pun mengatakan dukungan Indonesia sudah diwujudkan di berbagai forum, baik forum politik dan hukum, disampaikan dan disalurkan melalui langkah-langkah diplomasi baik bilateral, regional, kemudian forum apapun di tingkat menteri bahkan kepala pemerintah. “Di mana-mana baik di PBB, di kawasan di Jakarta jika ada pertemuan bilateral, dukungan Indonesia sangat solid oleh para diplomat kita bahkan Presiden,” pungkasnya.
(rca)