Guru Besar UGM: Konflik Palestina-Israel Rumit dan Tanpa Akhir

Rabu, 08 Mei 2024 - 16:57 WIB
loading...
Guru Besar UGM: Konflik...
Kendaraan militer Israel di sisi Palestina dari penyeberangan Rafah di Jalur Gaza selatan pada 7 Mei 2024. Foto/idf/REUTERS
A A A
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Sigit Riyanto mengatakan konflik Palestina dan Israel rumit, berkepanjangan, dan tanpa akhir. Apalagi, hingga saat ini konflik ini terus terjadi dan sudah menyebabkan ribuan korban meninggal dunia.

“Kita melihat di dalam konflik antara Palestina dan Israel, saya mengatakan never ending atau tidak akan pernah selesai. Ini yang dikatakan konflik yang rumit dan tanpa akhir dan berkepanjangan,” kata Sigit saat diskusi “Menerka Masa Depan Palestina” secara virtual, Rabu (8/5/2024).

Sigit pun mengatakan bahwa ada krisis kemanusiaan di perang Palestina dan Israel. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan konflik di Gaza dilematik. “Ada krisis kemanusiaan di sana, semua dilanggar disana. Seringkali dinamika konflik di Gaza dilematik.”

Guru Besar UGM: Konflik Palestina-Israel Rumit dan Tanpa Akhir




Bahkan, kesepakatan silih berganti telah dituangkan baik legal khususnya melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan konvensinya pada 1947 tentang two state solution atau solusi dua negara pun tidak berhasil menjadi peredam konflik antara Palestina dan Israel.

“Kesepatakan silih berganti, yang tertuang dalam dokumen legal maupun politik. Ini menandai kerumitan situasi dan beragam faktor yang diperhitungkan dalam melakukan analisis dan solusi bagi bangsa dan negara Palestina,” kata Sigit.

“Ini konflik yang rumit dan berkepanjangan dikatakan dari waktu ke waktu tidak selesai. Kalau kita lihat kerangka waktu bahwa kita harus memulai dari hasil PBB 1947 tentang two state solution, ini pengingkaran terhadap negara Inggris yang semestinya adalah memberikan bangsa kepada palestina untuk menentukan nasib sendiri,” tambahnya.



Sigit mengatakan fakta yang memprihatinkan yakni ketika belajar Perang Dunia II yang bisa saja terjadi jika konflik Palestina dan Israel terus dibiarkan. Apalagi, upaya perdamaian yang terus diupayakan sering gagal dan tidak menghasilkan.

“Seringkali dikatakan sudah berkali-kali mencoba mewujudkan perdamaian dan paling tidak sampai hari ini belum berakhir. Fakta yang memprihatinkan dan sangat mengkhawatirkan ketika kita belajar dari Perang Dunia ke-2 ataupun kekerasan yang terjadi di wilayah lain,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)