Konflik Palestina-Israel Bisa Berakhir jika Tak Ada Campur Tangan Kekuatan Asing

Rabu, 08 Mei 2024 - 16:28 WIB
loading...
Konflik Palestina-Israel...
Warga Palestina tinggalkan Rafah timur menuju ke kota terdekat, Khan Younis, pada 6 Mei 2024. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Konflik Palestina-Israel diprediksi bisa berakhir jika tidak ada campur tangan kekuatan asing seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang mendukung kekuatan Israel. Dosen Hubungan Internasional Fisipol UGM Siti Mutiah Setiawati mengatakan bahwa konflik berkepanjangan Palestina-Israel dikarenakan tidak ada kekuatan yang seimbang antara keduanya.

“Apakah benar konflik Palestina Israel itu tidak akan berakhir ya? Kita menelusuri akarnya menakar akhirnya ya. Apakah itu konflik ini akan berkepanjangan. Jadi konflik Palestina akan berakhir sebetulnya kalau prediksi dari politik itu bahwa ada kekuatan Palestina dan Israel itu seimbang. Kekuatan ini seimbang, mereka kalau seimbang yaitu mereka akan mencari solusi dengan sendirinya,” kata Siti saat diskusi “Menerka Masa Depan Palestina” secara virtual, Rabu (8/5/2024).

Siti mengatakan Israel yang meskipun negaranya termasuk kecil tetapi di back-up oleh negara besar yaitu Amerika Serikat dan sekutunya. “Ini menjadi perang yang sangat tidak seimbang. Maka kalau tidak seimbang itu ya akan terjadi demikian (perang) terus ya. Kalau kita melihat pada konflik atau perang Gaza, kalau yang terakhir itu dimulai tanggal 7 Oktober 2023, ini sudah 6 bulan. Benarkah Israel itu menang? Benarkah tujuan Israel menghancurkan Hamas sudah hancur, kan tidak ya.”

Konflik Palestina-Israel Bisa Berakhir jika Tak Ada Campur Tangan Kekuatan Asing

Siti Mutiah Setiawati.



Siti melanjutkan, Palestina tidak ada dukungan secara riil seperti halnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang secara terang-terangan meskipun mendukung gencatan senjata namun juga membantu persenjataan hingga bantuan data untuk Israel. “Seperti Joe Biden membantu persenjataan, membantu uang secara rutin tiap tahun, Joe Biden itu meskipun mendukung gencatan senjata tetapi di lain tidak tetap menyuplai senjata pada Israel, yang membuat konflik ini tidak seimbang. Tapi yang Hamas itu juga tidak hancur ya,” jelasnya.

Siti pun menegaskan konflik Palestina-Israel akan berakhir jika tidak ada campur tangan asing. Dia mengatakan biarkan saja Israel itu sendiri tanpa backup, inilah yang menyebabkan Israel semakin kuat dan Palestina semakin lemah.

“Demikian juga Hamas yang dituduhkan dibantu oleh Iran, yang itu saya sanksikan ya karena Hamas itu kekuatan Sunni dan Iran itu kekuatan Syiah yang dalam hal ini sangat sulit, Saya membayangkan Iran itu mendukung Hamas ya secara riil. Kalau hanya dukungan moril mungkin tetapi kalau seperti dukungan Amerika Serikat terhadap Israel itu seperti tidak mungkin,” paparnya.

“Tapi kalau oke, yang pihak Hamas dibiarkan saja dan Israel dibiarkan mereka akan mencari solusi itu ya. Solusinya itu kedua belah pihak itu akan berunding ya,” tambah Siti.

Siti mengungkapkan alasan perundingan two state solution atau solusi dua negara dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1947 tidak dijalankan secara efektif. Pasalnya, baik Palestina maupun Israel sama-sama tidak mendapatkan wilayah yang diinginkan.

“Kalau menurut saya, kedua belah pihak karena Israel tidak mendapatkan yang wilayah yang seperti dijanjikan Tuhan yaitu wilayah Yudea dan Samaria yang sekarang disebut sebagai West Bank,” ujar Siti.

“Mereka berunding-berunding tetapi tidak membicarakan kemerdekaan Palestina, ya percuma. Secara teori perundingan antara negara penjajah dan yang dijajah itu harus membicarakan kemerdekaan,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2610 seconds (0.1#10.140)