Setelah Dikhianati Anies, SBY Puji Cara Puan dan Prabowo Berdemokrasi

Sabtu, 02 September 2023 - 01:31 WIB
loading...
Setelah Dikhianati Anies,...
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji cara berpolitik Puan Maharani dan Prabowo Subianto di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
A A A
JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) memuji Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya dinilai melakukan pendekatan dengan Demokrat dengan cara yang baik.

Hal ini disampaikan SBY setelah Partai Demokrat mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan lantaran Partai Nasdem secara sepihak memasangkan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) 2024.

SBY menjelaskan, Puan Maharani dan Prabowo Subianto mempunyai cara yang baik dalam mengajak Partai Demokrat menjalin kerja sama politik untuk menghadapi Pilpres 2024. PDIP, kata SBY, kala itu membujuk Demokrat agar bergabung dalam barisan pendukung bakal capres Ganjar Pranowo. Ajakan itu disampaikan saat pertemuan antara Puan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kawasan GBK, Jakarta pada 18 Juni 2023.



"Misalnya pihak Pak Ganjar, capres Ganjar Pranowo itu mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai dengan pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Kemudian, Prabowo sebagai Ketum Partai Gerindra pun mengajak Demokrat bergabung dalam koalisi. Hal itu disampaikan saat Prabowo menemui SBY di Pacitan, Jawa Timur pada 20 Mei 2023.

SBY menilai, cara itulah yang seharusnya dilakukan saat berpolitik di negara demokrasi, terbuka dan tidak bermanuver dengan gerakan bawah tanah.

"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik," ujar SBY.



"Dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri, ini enak nih, terbuka, transparan dan kita sambut dengan baik Mbak Puan, Pak Prabowo," katanya.

Untuk diketahui, Partai Demokrat menilai rencana duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan pengkhianatan koalisi.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan resminya, Kamis (31/8/2023).

Teuku Riefky menilai keputusan sepihak tanpa memberitahu partai lain dalam koalisi merupakan bentuk pengkhianatan. "Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol," katanya.

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)