Urgensi Indonesia Melawan UE Menjegal Nikel

Senin, 10 Juli 2023 - 05:20 WIB
loading...
A A A
Bahkan, sektor perkebunan, pangan, perikanan juga menjadi target hilirisasi. Melihat besarnya keuntungan riil yang diraup dari hilirisasi nikel, maka kebijakan yang diambil Presiden Jokowi tersebut sudah on the right yang harus dilanjutkan dan didukung semua komponen bangsa.

Roadmap yang sudah dibuat jangan hanya sebatas membangun smelter hilirisasi nikel dan bahan tambang lainnya, tapi juga industri untuk mengolah produk-produk turunan yang tentu memiliki nilai tambah ekonomi lebih tinggi.

Termasuk, mewujudkan target Jokowi menjadikan Indonesia Indonesia sebagai pusat baterai yang merupakan komponen penting kendaraan listrik danterwujudnya energi bersih dan EBT. Lebih strategis lagi, keseriusan Indonesia menggarap hilirisasi nikel dan bahan tambang merupakan kunci Indonesia masuk sebagai negara maju.

baca juga: Dongkrak Pendapatan, Hillcon Bakal Kerek Volume Produksi dan Pengangkutan Bijih Nikel

Pada tahap awal, hilirisasi sudah menjadi variabel yang mendorong Indonesia menjadi negara Upper Middle Incomeseperti disampaikanWorld Bank, karena Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia sudah lebih dari USD4.046 dari posisi sebelumnya USD3.840.

Bisa dipastikan,ketahanan ekonomi Indonesia dan kesinambungan pertumbuhan yang sudah terjaga dalam beberapa tahun terakhir akan terakselerasibila negeri ini mampu memanfaatkan kekayaan alam untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat seperti diamanatkan konstitusi.

Beranjak dari pemahaman ini, tidak ada pilihan bagi pemerintah Indonesia selain harus melawan kerasberbagai upaya penjegalan, termasuk dilakukan UE dan IMF.

Sampai kapanpun negara-negara maju tidak akan sudiberbaik hati mendukung Indonesia menjadi negara maju, kecuali hanyamelestarikan posisi Indonesia dan negara-negara sedang berkembang sebagai pheriphery mereka alias sebagai budak yang bisa dieksploitasi kekayaan alamnya sesuai kemauan mereka.(*)
(hdr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1992 seconds (0.1#10.140)