Menyambung Karomah dan Keberkahan di Makam Sunan Gunung Jati
loading...
A
A
A
Setiap menjelang bulan Ramadan dan hari-hari besar Islam, hal yang lazim banyak umat muslim berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Bahkan, jumlah pengunjung setiap tahunnya semakin meningkat dan dengan sendirinya menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Peziarah menikmati alam pegunungan Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah,
usai berziarahdari makam Sunan Gunung Jati.
Dengan adanya wisata religi komplek pemakaman Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon, dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan membuka usaha untuk merubah kehidupan yang lebih baik lagi. Malah, berkah dari ziarah kubur Sunan Gunung Jati mengalir jauh hingga ke daerah-daerah sekitar Cirebon. Salah satunya destinasi wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah.
baca juga: Rara Tepasan, Istri Sunan Gunung Jati yang Menghilangkan Budaya Sunda di Keraton Cirebon
Usai berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, rombongan peziarah yang rata-rata mengendarai bus kebanyakan melipir ke kawasan wisata yang terletak di kaki gunung Slamet ini, yang hanya berjarak sekitar 40 km dari Cirebon atau 1,5 jam perjalanan jika mengendarai mobil.
Di kawasan pegunungan berhawa sejuk ini, para peziarah melepas penat sembari menikmati keindahan alam dan mandi air panas alami yang bersumber dari Gunung Slamet. Peziarah juga ada yang asyik berburu makanan tradisional, bergembira ria di wahana permainan, hingga menyewa vila atau rumah-rumah penduduk yang dijadikan penginapan, sebelum akhirnya berbelanja oleh-oleh khas daerah Guci, Tegal untuk dibawa pulang.
Gerbang masuk kawasan wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah. Kawasan pegunungan
berhawa sejuk ini menjadi salah satu pilihan berwisata usai berziarah dari makam
Sunan Gunung Jati, Cirebon.
“Alhamdulillah, rata-rata orang-orang yang datang ke sini menginap dan berbelanja oleh-oleh. Biasa Sabtu dan Minggu, atau hari-hari libur tanggal merah banyak yang datang. Mereka menikmati keindahan alam terutama mandi air panas yang mengalir alami dari gunung Slamet,” kata Asep, warga setempat yang membuka usaha angkringan di kawasan wisata Guci.
Peziarah menikmati alam pegunungan Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah,
usai berziarahdari makam Sunan Gunung Jati.
Dengan adanya wisata religi komplek pemakaman Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon, dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan membuka usaha untuk merubah kehidupan yang lebih baik lagi. Malah, berkah dari ziarah kubur Sunan Gunung Jati mengalir jauh hingga ke daerah-daerah sekitar Cirebon. Salah satunya destinasi wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah.
baca juga: Rara Tepasan, Istri Sunan Gunung Jati yang Menghilangkan Budaya Sunda di Keraton Cirebon
Usai berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, rombongan peziarah yang rata-rata mengendarai bus kebanyakan melipir ke kawasan wisata yang terletak di kaki gunung Slamet ini, yang hanya berjarak sekitar 40 km dari Cirebon atau 1,5 jam perjalanan jika mengendarai mobil.
Di kawasan pegunungan berhawa sejuk ini, para peziarah melepas penat sembari menikmati keindahan alam dan mandi air panas alami yang bersumber dari Gunung Slamet. Peziarah juga ada yang asyik berburu makanan tradisional, bergembira ria di wahana permainan, hingga menyewa vila atau rumah-rumah penduduk yang dijadikan penginapan, sebelum akhirnya berbelanja oleh-oleh khas daerah Guci, Tegal untuk dibawa pulang.
Gerbang masuk kawasan wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah. Kawasan pegunungan
berhawa sejuk ini menjadi salah satu pilihan berwisata usai berziarah dari makam
Sunan Gunung Jati, Cirebon.
“Alhamdulillah, rata-rata orang-orang yang datang ke sini menginap dan berbelanja oleh-oleh. Biasa Sabtu dan Minggu, atau hari-hari libur tanggal merah banyak yang datang. Mereka menikmati keindahan alam terutama mandi air panas yang mengalir alami dari gunung Slamet,” kata Asep, warga setempat yang membuka usaha angkringan di kawasan wisata Guci.
(hdr)