Menyambung Karomah dan Keberkahan di Makam Sunan Gunung Jati
loading...
A
A
A
CIREBON - Anteran sejumlah orang terlihat menapaki anak tangga menuju sebuah puncak bukit di salah satu titik jalan Alun-Alun Ciledug, Astana, Cirebon , Jawa Barat . Sampai di puncak bukit, orang-orang tadi duduk bersila, khusyuk menghadap tembok tinggi bercat merah bata yang memagari sebuah makam di dalamnya.
baca juga: Kisah Cinta Putri Ong Tien dengan Sunan Gunung Jati
Dipimpin seorang pria paruh baya, rombongan orang-orang tadi lalu melantunkan doa dan tahlil yang ditujukan untuk si ahli kubur. Doa dan tahlil makin terdengar syahdu kala semilir angin membelai pohon-pohon besar di puncak bukit bernama Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati . Meski berupa bukit, tapi masyarakat setempat biasa menyebut kawasan itu Gunung Sembung.
“Selain untuk berdoa dan bersilaturahmi, ziarah kubur penting untuk selalu mengingatkan kita akan kematian. Jadi bukan untuk meminta dengan orang yang sudah meninggal dunia, itu namanya syirik,” kata Ustad Ali Mustofa, pria paruh baya yang memimpin rombongan tadi.
Peziarah menunggu antrean di gerbang masuk makam Syekh Nurjati yang lokasinya
terpisah jalan dengan makam Sunan Gunung Jati.Syekh Nurjati adalah pendahulu
Wali Songo di Tanah Cirebon, Jawa Barat yang dikenal juga dengan
nama Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Dzatul Kahfi.
Ali mengaku, sengaja dirinya dan rombongannya yang tergabung dalam majelis Musala Nurul Hikmah, Jelambar, Jakarta Barat, berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, tak lain ingin merasakan langsung karomah dan keberkahan dari salah satu Wali Allah tersebut.
baca juga: Sejarah Kue Apem: Apa Hubungannya dengan Sunan Gunung Jati?
“InsyaAllah ulama atau para wali yang makamnya kita ziarahi dan kita kirimkan doa bisa menyambungkan doa-doa yang kita panjatkan tadi kepada Allah SWT, dan mudah-mudahan doa yang dipanjatkan dikabulkan. Itulah yang namanya karomah dari orang yang sudah meninggal dunia,” sambung Ali Mustofa.
Dalam agama Islam, karomah para wali memang begitu diyakini. Apalagi, bagi hamba Allah yang rajin ibadah dan beramal soleh, ketika sudah meninggal dunia akan mendapat nikmat kubur dan berpotensi memiliki karomah. Bahkan, karomah orang soleh lebih terasa ketika sudah meninggal dunia.
Antrean peziarah yang hendak salat di masjid Sunan Gunung Jati.
baca juga: Kisah Cinta Putri Ong Tien dengan Sunan Gunung Jati
Dipimpin seorang pria paruh baya, rombongan orang-orang tadi lalu melantunkan doa dan tahlil yang ditujukan untuk si ahli kubur. Doa dan tahlil makin terdengar syahdu kala semilir angin membelai pohon-pohon besar di puncak bukit bernama Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati . Meski berupa bukit, tapi masyarakat setempat biasa menyebut kawasan itu Gunung Sembung.
“Selain untuk berdoa dan bersilaturahmi, ziarah kubur penting untuk selalu mengingatkan kita akan kematian. Jadi bukan untuk meminta dengan orang yang sudah meninggal dunia, itu namanya syirik,” kata Ustad Ali Mustofa, pria paruh baya yang memimpin rombongan tadi.
Peziarah menunggu antrean di gerbang masuk makam Syekh Nurjati yang lokasinya
terpisah jalan dengan makam Sunan Gunung Jati.Syekh Nurjati adalah pendahulu
Wali Songo di Tanah Cirebon, Jawa Barat yang dikenal juga dengan
nama Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Dzatul Kahfi.
Ali mengaku, sengaja dirinya dan rombongannya yang tergabung dalam majelis Musala Nurul Hikmah, Jelambar, Jakarta Barat, berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, tak lain ingin merasakan langsung karomah dan keberkahan dari salah satu Wali Allah tersebut.
baca juga: Sejarah Kue Apem: Apa Hubungannya dengan Sunan Gunung Jati?
“InsyaAllah ulama atau para wali yang makamnya kita ziarahi dan kita kirimkan doa bisa menyambungkan doa-doa yang kita panjatkan tadi kepada Allah SWT, dan mudah-mudahan doa yang dipanjatkan dikabulkan. Itulah yang namanya karomah dari orang yang sudah meninggal dunia,” sambung Ali Mustofa.
Dalam agama Islam, karomah para wali memang begitu diyakini. Apalagi, bagi hamba Allah yang rajin ibadah dan beramal soleh, ketika sudah meninggal dunia akan mendapat nikmat kubur dan berpotensi memiliki karomah. Bahkan, karomah orang soleh lebih terasa ketika sudah meninggal dunia.
Antrean peziarah yang hendak salat di masjid Sunan Gunung Jati.