Menyambung Karomah dan Keberkahan di Makam Sunan Gunung Jati
loading...
A
A
A
Diketahui bahwa Sunan Gunung Jati berasal dari keturunan Syarif Abdullah Umdatuddin, dan Nyai Rara Santang. Rara Santang sendiri adalah putri dari Prabu Siliwangi. Sunan Gunung Jati diperkirakan lahir antara 1448 – 1450 Masehi.
Peziarah dari Majelis Musola Nurul Hikmah, Jakarta, jauh-jauh datang ke Cirebon
untuk berziarah ke makam Sunan Gunung Jati.
Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah, atau disebut juga Sayyid Al-Kamil. Pada 1470, Sunan Gunung Jati menginjakkan kaki di Cirebon. Dan baru pada 1479, beliau diangkat sebagai Raja Cirebon ke-2, atau Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati wafat di usia 120 tahun, tepatnya di tahun 1568 Masehi.
baca juga: Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Dibangun dalam Semalam Zaman Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati terletak di area pemakaman yang paling tinggi, atau biasa disebut dengan pintu ke-9. Untuk menuju lokasi utama makam Sunan Gunung Jati terdapat akses berupa tangga, dan melalui beberapa pintu utama yang berjumlah 9 pintu.
Peziarah berdoa di makam Syech Nurjati yang letaknya terpisah jalan dengan
makam Sunan Gunung Jati.
“Hanya saja, tidak sembarang orang bisa masuk dan diijinkan ke lokasi utama Makam Sunan Gunung Jati. Salah-satu yang diperbolehkan adalah keturunan Sunan Gunung Jati,” kata Kadi, 43, petugas di komplek makam Sunan Gunung Jati.
baca juga: Gagalnya Sunan Gunung Jati Mengislamkan Prabu Siliwangi dan Asal Usul Penduduk Baduy Dalam
Selain itu, bagi para peziarah yang datang biasanya dianjurkan untuk mandi di lokasi tujuh sumur. Lokasinya berada di seberang kawasan Makam Sunan Gunung Jati. Adapun nama 9 pintu utama yang ada di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, yakni Pintu Pasujudan, Pintu Gapura, Pintu Krapyak, Pintu Ratnakomala, Pintu Jinem, Pintu Rararog, Pintu Kaca, Pintu Bacem, dan Pintu Teratai.
Berkah Mengalir hingga Daerah Tetangga
Peziarah dari Majelis Musola Nurul Hikmah, Jakarta, jauh-jauh datang ke Cirebon
untuk berziarah ke makam Sunan Gunung Jati.
Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah, atau disebut juga Sayyid Al-Kamil. Pada 1470, Sunan Gunung Jati menginjakkan kaki di Cirebon. Dan baru pada 1479, beliau diangkat sebagai Raja Cirebon ke-2, atau Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati wafat di usia 120 tahun, tepatnya di tahun 1568 Masehi.
baca juga: Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Dibangun dalam Semalam Zaman Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati terletak di area pemakaman yang paling tinggi, atau biasa disebut dengan pintu ke-9. Untuk menuju lokasi utama makam Sunan Gunung Jati terdapat akses berupa tangga, dan melalui beberapa pintu utama yang berjumlah 9 pintu.
Peziarah berdoa di makam Syech Nurjati yang letaknya terpisah jalan dengan
makam Sunan Gunung Jati.
“Hanya saja, tidak sembarang orang bisa masuk dan diijinkan ke lokasi utama Makam Sunan Gunung Jati. Salah-satu yang diperbolehkan adalah keturunan Sunan Gunung Jati,” kata Kadi, 43, petugas di komplek makam Sunan Gunung Jati.
baca juga: Gagalnya Sunan Gunung Jati Mengislamkan Prabu Siliwangi dan Asal Usul Penduduk Baduy Dalam
Selain itu, bagi para peziarah yang datang biasanya dianjurkan untuk mandi di lokasi tujuh sumur. Lokasinya berada di seberang kawasan Makam Sunan Gunung Jati. Adapun nama 9 pintu utama yang ada di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, yakni Pintu Pasujudan, Pintu Gapura, Pintu Krapyak, Pintu Ratnakomala, Pintu Jinem, Pintu Rararog, Pintu Kaca, Pintu Bacem, dan Pintu Teratai.
Berkah Mengalir hingga Daerah Tetangga