Presiden, Pimpinlah Perang Melawan Gagal Ginjal Anak
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 15:09 WIB
Jika otoritas kesehatan di atas (Kemenkes, BPOM, Puslabfor dll) merasa kewalahan dan tidak mampu, harus secepatnya meminta Presiden Republik Indonesia segera turun tangan.
Selamatkan generasi Indonesia. Sebenarnya tanpa diminta oleh pelaksana, Presiden seharusnya tanggap dan segera menjadikan kejadian ini sebagai perhatian khusus. Segera lakukan langkah darurat yang serius dan cepat agar wabah ini bisa segera ditangani.
Jika perlu, Presiden kesampingkan dulu agenda-agenda lain yang kurang urgen. Karena, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Setop dulu bicara soal Ibu Kota Negara (IKN) yang masih sepi investor itu. Hentikan dulu acara-acara seremonial simbolik yang berbalut gimik-gimik tidak penting. Presiden harus menjadi panglima terdepan dalam perang melawan wabah ini untuk melindungi anak-anak Indonesia.
Tidak salah juga jika Presiden berkantor di RSCM untuk memastikan semua aparat bawahannya bekerja dengan maksimal melindungi anak-anak Indonesia. Jangan biarkan para pelaksana di lapangan kebingungan dalam koordinasi yang tidak semestinya dan terjebak pada ego sektoral yang ujungnya saling menyalahkan dan merasa paling benar.
Tunjuk siapa jenderal lapangan dalam perang melawan wabah ini. Apakah Menteri Kesehatan, Menko PMK, Kepala BPOM, Panglima TNI, Kepala BNPB, atau siapa pun yang dipercaya Presiden bisa memimpin perang melawan wabah ini. Bukankah Covid-19 yang sudah melatih kita menghadapi situasi pandemi selama dua tahun ini bisa menjadi pengalaman yang baik dalam penanganan hal serupa?
Di sinilah sistem kesehatan dan manajemen pemerintah dalam memberikan rasa aman dan menjamin keselamatan warganya diuji. Sekali lagi, jangan abai. Jangan menunggu korban terus bertambah.
Presiden RI adalah panglima tertinggi dalam melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Berikanlah rasa aman itu, berikanlah pengayoman itu, jawablah keraguan publik bahwa negara hadir di saat rakyat sedang membutuhkan.
Selamatkan generasi Indonesia. Sebenarnya tanpa diminta oleh pelaksana, Presiden seharusnya tanggap dan segera menjadikan kejadian ini sebagai perhatian khusus. Segera lakukan langkah darurat yang serius dan cepat agar wabah ini bisa segera ditangani.
Jika perlu, Presiden kesampingkan dulu agenda-agenda lain yang kurang urgen. Karena, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Setop dulu bicara soal Ibu Kota Negara (IKN) yang masih sepi investor itu. Hentikan dulu acara-acara seremonial simbolik yang berbalut gimik-gimik tidak penting. Presiden harus menjadi panglima terdepan dalam perang melawan wabah ini untuk melindungi anak-anak Indonesia.
Tidak salah juga jika Presiden berkantor di RSCM untuk memastikan semua aparat bawahannya bekerja dengan maksimal melindungi anak-anak Indonesia. Jangan biarkan para pelaksana di lapangan kebingungan dalam koordinasi yang tidak semestinya dan terjebak pada ego sektoral yang ujungnya saling menyalahkan dan merasa paling benar.
Tunjuk siapa jenderal lapangan dalam perang melawan wabah ini. Apakah Menteri Kesehatan, Menko PMK, Kepala BPOM, Panglima TNI, Kepala BNPB, atau siapa pun yang dipercaya Presiden bisa memimpin perang melawan wabah ini. Bukankah Covid-19 yang sudah melatih kita menghadapi situasi pandemi selama dua tahun ini bisa menjadi pengalaman yang baik dalam penanganan hal serupa?
Di sinilah sistem kesehatan dan manajemen pemerintah dalam memberikan rasa aman dan menjamin keselamatan warganya diuji. Sekali lagi, jangan abai. Jangan menunggu korban terus bertambah.
Presiden RI adalah panglima tertinggi dalam melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Berikanlah rasa aman itu, berikanlah pengayoman itu, jawablah keraguan publik bahwa negara hadir di saat rakyat sedang membutuhkan.
(bmm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda