Integrasi Pendidikan Perubahan Iklim pada Kurikulum Merdeka
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 04:28 WIB
Urgensi untuk menangani isu perubahan iklim semakin meningkat sehingga mencantumkannya ke dalam Kurikulum Merdeka adalah langkah pertama yang baik. Tujuan siswa untuk berakhlak pada alam adalah untuk membuatnya menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga alam supaya tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup.
Perkembangan akhlak kepada alam dan hasil pembelajaran disusun dan diterapkan dari usia dini (PAUD) sampai dengan usia 16-18 tahun. Contohnya, dalam jenjang SMP, siswa diharapkan untuk “memahami konsep sebab-akibat yang mempunyai dampak baik atau buruk terhadap alam semesta”.
Akan tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa perkembangan yang dipetakan masih menyentuh permukaan isu tersebut. Dalam jangka panjang, masih ada banyak yang perlu dilakukan untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim, terutama sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana lingkungan.
Pendidikan Indonesia dalam Keadaan Darurat
Indonesia cenderung mengambil respons reaktif terhadap keadaan darurat. Ini dapat terlihat dari penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam pandemi Covid-19. Sayangnya mayoritas kepala sekolah, orang tua, guru bahkan siswa di seluruh Indonesia sulit menjalankan kegiatan belajar mengajar berbasis teknologi.
Akibatnya, banyak laporan dan keluhan muncul mengenai pembelajaran yang tidak efektif sampai pembelajaran terhenti selama PJJ. Ini sangat memprihatinkan mengingat bahwa Indonesia rentan terhadap bencana alam (yang dapat ditimbulkan sebagai dampak perubahan iklim). PJJ dapat diperlukan diterapkan kembali di masa depan, terutama dalam kasus di mana sekolah fisik terhancur.
Kunci untuk menghadapi krisis seperti perubahan iklim adalah persiapan. Walaupun sekolah sudah mulai menjalankan pembelajaran tatap muka kembali, kita harus terus belajar dari “kegagalan” PJJ dan mengatasi hambatan-hambatan PJJ, seperti kesenjangan digital yang masih ada di Indonesia.
Dalam jangka panjang, ini dapat memastikan pembelajaran yang berkelanjutan dalam darurat. Sekali lagi, belajar dari pengalaman, melakukan langkah-langkah antisipasi sangat diperlukan untuk memastikan sektor pendidikan kita menjadi lebih resilien.
Pendidikan Perubahan Iklim
Diskusi tentang sistem pendidikan yang tangguh cenderung menyinggung pentingnya teknologi untuk memfasilitasi kelanjutan pendidikan. Namun, pentingnya untuk ingat bahwa ini hanya satu bagian dari keseluruhan gambar.
Perkembangan akhlak kepada alam dan hasil pembelajaran disusun dan diterapkan dari usia dini (PAUD) sampai dengan usia 16-18 tahun. Contohnya, dalam jenjang SMP, siswa diharapkan untuk “memahami konsep sebab-akibat yang mempunyai dampak baik atau buruk terhadap alam semesta”.
Akan tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa perkembangan yang dipetakan masih menyentuh permukaan isu tersebut. Dalam jangka panjang, masih ada banyak yang perlu dilakukan untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim, terutama sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana lingkungan.
Pendidikan Indonesia dalam Keadaan Darurat
Indonesia cenderung mengambil respons reaktif terhadap keadaan darurat. Ini dapat terlihat dari penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam pandemi Covid-19. Sayangnya mayoritas kepala sekolah, orang tua, guru bahkan siswa di seluruh Indonesia sulit menjalankan kegiatan belajar mengajar berbasis teknologi.
Akibatnya, banyak laporan dan keluhan muncul mengenai pembelajaran yang tidak efektif sampai pembelajaran terhenti selama PJJ. Ini sangat memprihatinkan mengingat bahwa Indonesia rentan terhadap bencana alam (yang dapat ditimbulkan sebagai dampak perubahan iklim). PJJ dapat diperlukan diterapkan kembali di masa depan, terutama dalam kasus di mana sekolah fisik terhancur.
Kunci untuk menghadapi krisis seperti perubahan iklim adalah persiapan. Walaupun sekolah sudah mulai menjalankan pembelajaran tatap muka kembali, kita harus terus belajar dari “kegagalan” PJJ dan mengatasi hambatan-hambatan PJJ, seperti kesenjangan digital yang masih ada di Indonesia.
Dalam jangka panjang, ini dapat memastikan pembelajaran yang berkelanjutan dalam darurat. Sekali lagi, belajar dari pengalaman, melakukan langkah-langkah antisipasi sangat diperlukan untuk memastikan sektor pendidikan kita menjadi lebih resilien.
Pendidikan Perubahan Iklim
Diskusi tentang sistem pendidikan yang tangguh cenderung menyinggung pentingnya teknologi untuk memfasilitasi kelanjutan pendidikan. Namun, pentingnya untuk ingat bahwa ini hanya satu bagian dari keseluruhan gambar.
tulis komentar anda