Kegagalan Pasar dan Pandemi
Senin, 26 September 2022 - 07:21 WIB
Kala itu hampir seluruh negara tersungkur di hadapan musuh yang tak terlihat tersebut. Usaha pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 menjadi suatu hal yang krusial bagi keberlangsungan kondisi perekonomian negara. Respons kebijakan yang terintegrasi dan extraordinary pun terus diupayakan oleh berbagai negara, termasuk di tingkat internasional.
Mekanisme Pasar Vs Pandemi
Adam Smith dalam teorinya menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan pada orbitnya, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment) karena adanya kekuatan pengaturan yang disebut sebagai invisible hands dalam mekanisme pasar. Yaitu, mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandasarkan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran.
Para ekonom juga sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien tanpa campur tangan dari pemerintah. Secara konsepsi, mekanisme pasar akan memberikan sinyal jelas dan kuat bagi pelaku ekonomi untuk mengambil berbagai keputusan ekonomi seperti konsumsi, produksi, menabung atau berinvestasi.
Di atas kertas, hukum pasar tersebut begitu valid. Akan tetapi, dalam implementasi sehari-hari tak pernah ada yang mengetahui secara pasti apakah harga yang terbentuk di pasar berjalan sesuai dengan mekanisme pasar yang wajar tanpa ada unsur intervensi kelompok tertentu.
Fenomena pandemi telah memaksa pasar tak berdaya akibat adanya pembatasan berbagai aktivitas masyarakat. Pandemi yang melanda dunia juga memunculkan berbagai masalah terutama di sektor ekonomi. Meningkatnya pengangguran, kemiskinan hingga merosotnya penerimaan negara.
Problematika ekonomi tersebut berakibat pada terjadinya kegagalan pasar. Situasi ini terjadi karena pasar tidak mampu melaksanakan fungsinya untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi secara efisien dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
Pada kondisi tersebut, pasar akan menyebabkan barang maupun jasa yang dihasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam suatu perekonomian. Fenomena lain yang terjadi adalah dibatasinya transportasi saat pandemic mengakibatkan sektor perdagangan terhambat karena distribusinya terganggu. Imbasnya, terjadi inflasi terhadap beberapa barang impor.
Pelajaran dari Pandemi
Pada 1930, seorang pakar makro ekonomi John Maynard Keynes dalam bukunya "The General Theory of Employment, Interest, and Money" mengkritik konsep pasar yang meregulasi dirinya sendiri. Melalui buku ini, Keynes mengeluarkan gagasan tentang perlunya kebijakan intervensi pemerintah.
Mekanisme Pasar Vs Pandemi
Adam Smith dalam teorinya menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan pada orbitnya, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment) karena adanya kekuatan pengaturan yang disebut sebagai invisible hands dalam mekanisme pasar. Yaitu, mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandasarkan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran.
Para ekonom juga sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien tanpa campur tangan dari pemerintah. Secara konsepsi, mekanisme pasar akan memberikan sinyal jelas dan kuat bagi pelaku ekonomi untuk mengambil berbagai keputusan ekonomi seperti konsumsi, produksi, menabung atau berinvestasi.
Di atas kertas, hukum pasar tersebut begitu valid. Akan tetapi, dalam implementasi sehari-hari tak pernah ada yang mengetahui secara pasti apakah harga yang terbentuk di pasar berjalan sesuai dengan mekanisme pasar yang wajar tanpa ada unsur intervensi kelompok tertentu.
Fenomena pandemi telah memaksa pasar tak berdaya akibat adanya pembatasan berbagai aktivitas masyarakat. Pandemi yang melanda dunia juga memunculkan berbagai masalah terutama di sektor ekonomi. Meningkatnya pengangguran, kemiskinan hingga merosotnya penerimaan negara.
Problematika ekonomi tersebut berakibat pada terjadinya kegagalan pasar. Situasi ini terjadi karena pasar tidak mampu melaksanakan fungsinya untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi secara efisien dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
Pada kondisi tersebut, pasar akan menyebabkan barang maupun jasa yang dihasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam suatu perekonomian. Fenomena lain yang terjadi adalah dibatasinya transportasi saat pandemic mengakibatkan sektor perdagangan terhambat karena distribusinya terganggu. Imbasnya, terjadi inflasi terhadap beberapa barang impor.
Pelajaran dari Pandemi
Pada 1930, seorang pakar makro ekonomi John Maynard Keynes dalam bukunya "The General Theory of Employment, Interest, and Money" mengkritik konsep pasar yang meregulasi dirinya sendiri. Melalui buku ini, Keynes mengeluarkan gagasan tentang perlunya kebijakan intervensi pemerintah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda