Kegagalan Pasar dan Pandemi

Senin, 26 September 2022 - 07:21 WIB
Candra Fajri Ananda/FOTO.DOK KORAN SINDO
Candra Fajri Ananda

Staf Khusus Menteri Keuangan RI

Pandemi dalam perjalanannya telah mulai menepi. Musibah yang telah menimbulkan dampak keterpurukan yang luar biasa (extraordinary) bagi kesehatan, distribusi pangan, keuangan dan ekonomi, hingga stabilitas sistem keuangan hampir di seluruh penjuru dunia.

Sejarah mencatat bahwa pandemi telah mengakibatkan perekonomian global mengalami kontraksi yang sangat dalam akibat adanya pembatasan aktivitas manusia yang berujung pada melambatnya roda perekonomian, terutama pada semester I/2020.

Bagai pisau bermata dua, penerapan kebijakan kesehatan untuk mengurangi penyebaran virus telah menimbulkan gejolak pada pasar keuangan dan aktivitas perekonomian.



Demi mengurangi dampak pandemi yang berjalan sangat cepat, protokol kesehatan dan kebijakan untuk membatasi mobilitas antarwilayah maupun antarnegara pun terpaksa diterapkan dengan ketat. Alhasil, kebijakan tersebut berdampak pada terhambatnya mobilitas masyarakat sehingga menurunkan aktivitas konsumsi, produksi, dan investasi secara tajam.

Aktivitas perdagangan internasional pun juga turut menurun akibat gangguan mata rantai produksi global. Di masa itu, ketidakpastian pasar keuangan global pun juga meningkat tajam sebagai dampak dari turunnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha atas prospek perekonomian.

Tak hanya itu, krisis ekonomi tersebut juga menimbulkan kekhawatiran atas dampak rambatan selanjutnya pada stabilitas sistem keuangan, akibat menurunnya kinerja korporasi dan rumah tangga.

Pada masa awal pandemi menyergap dunia, tak sedikit negara tergagap menanganinya, termasuk Indonesia. Tercatat bahwa di Indonesia, pemerintah baru menetapkan status darurat kesehatan pada akhir Maret atau tiga bulan lebih sejak kasus pertama terdeteksi di Wuhan, China dan 29 hari setelah kasus pertama tercatat di Indonesia.

Kala itu hampir seluruh negara tersungkur di hadapan musuh yang tak terlihat tersebut. Usaha pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 menjadi suatu hal yang krusial bagi keberlangsungan kondisi perekonomian negara. Respons kebijakan yang terintegrasi dan extraordinary pun terus diupayakan oleh berbagai negara, termasuk di tingkat internasional.

Mekanisme Pasar Vs Pandemi

Adam Smith dalam teorinya menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan pada orbitnya, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment) karena adanya kekuatan pengaturan yang disebut sebagai invisible hands dalam mekanisme pasar. Yaitu, mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandasarkan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran.

Para ekonom juga sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien tanpa campur tangan dari pemerintah. Secara konsepsi, mekanisme pasar akan memberikan sinyal jelas dan kuat bagi pelaku ekonomi untuk mengambil berbagai keputusan ekonomi seperti konsumsi, produksi, menabung atau berinvestasi.

Di atas kertas, hukum pasar tersebut begitu valid. Akan tetapi, dalam implementasi sehari-hari tak pernah ada yang mengetahui secara pasti apakah harga yang terbentuk di pasar berjalan sesuai dengan mekanisme pasar yang wajar tanpa ada unsur intervensi kelompok tertentu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More