PDIP Sebut Padat Karya PUPR Merupakan Program Konkret dan Fokus

Rabu, 01 Juli 2020 - 19:01 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Tenaga Kerja, Industri, Infrastruktur, Nusyirwan Soejono mengapresiasi program Padat Karya Tunai dari Kementerian PUPR. Foto/Istimewa
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Tenaga Kerja, Industri, Infrastruktur, Nusyirwan Soejono mengapresiasi program Padat Karya Tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dirinya menilai, Padat Karya Tunai PUPR tersebut merupakan program yang mampu menjawab persoalan rakyat di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).

(Baca juga: Sikap PBNU terkait RUU Cipta Kerja Sektor Jaminan Produk Halal)

"Padat karya tunai PUPR merupakan program konkret dan fokus dari infrastruktur kerakyatan, yang mampu menjawab persoalan pengangguran dan pendapatan rakyat akibat Pandemi Covid, yang akhirnya dapat menggerakan ekonomi di daerah," kata Nusyirwan kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).



(Baca juga: Kerja Sama Asing Disorot, Pemerintah Diminta Utamakan Perusahaan Domestik)

Dikatakan Nusirwan, program Padat Karya Tunai PUPR menrupakan cara penyerapan anggaran yang sangat strategis dan tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan saat ini.

"Seperti lokasi yang ditinjau oleh Presiden di Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. Yang dilaksanakan pada pekerjaan-pekerjaan Irigasi di desa-desa dengan menggunakan petani-petani disela-sela pekerjaan utama mereka, untuk menambah pendapatan," ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek padat karya irigasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). (Baca juga: Hobi Pemerintah Gandeng Perusahaan Asing Dikritik)

Proyek padat karya yang ditinjau kali ini merupakan bagian dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi yang bertujuan menyediakan air bagi kawasan pedesaan dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi desa.

(Infografis: Komisaris dari Kaum Milenial di Perusahaan BUMN Harus Kerja Nyata)

Proyek padat karya yang ditinjau Presiden tersebut juga dimaksudkan untuk mempertahankan daya beli masyarakat terdampak di tengah pandemi dengan memberdayakan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) setempat, yakni Kelompok Tani Ketanggan.

Masih kata Nusyirwan, program Padat Karya Tunai PUPR tersebut juga dapat menjadi penggerak ekonomi di daerah. Menurutnya, program tersebut mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja. "Program padat karya tunai PUPR mampu menyerap 635.000 tenaga kerja lebih," tandasnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More