Digagas Megawati, Buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia Diluncurkan
Senin, 08 Agustus 2022 - 14:29 WIB
Dia menguraikan stunting merugikan kualitas SDM karena stunting pasti pendek sehingga tidak bisa jadi TNI/Polri, tapi pendek belum tentu stunting. Kemampuan intelektual rendah dibandingkan dengan negara Asia Tenggara karena faktor stunting.
Yang ketiga, di usia belum terlalu tua sudah banyak permasalahan, di antaranya central obese menimbulkan metabolic disorder meningkatkan resiko diabetes, cardiovascular disease sebelum 50 tahun sudah tidak produktif.
Hasto mengatakan BKKBN berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk TNI/Polri. "Peran TNI/Polri dan tokoh masyarakat berperan sentral. BKKBN berkolaborasi dengan TNI/Polri sangat strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting," ucap Hasto.
"Terima kasih kepada Ibu Megawati yang menggagas buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuK Generasi Emas Indonesia yang ditulis oleh para ahli dan sudah dibagikan," lanjut Hasto.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan pihaknya siap untuk mendistribusikan buku yang digagas Megawati tersebut. "Kami akan berkoordinasi dan kami mintakan versi e-booknya supaya sharing ke seluruh satuan bawah sampai warga masyarakat kita bisa tinggal share melalui WhatsApp atau media sosial lainnya. Jadi kami siap mendukung Ibu," katanya.
Panglima TNI mengatakan TNI menyiapkan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) TNI di seluruh Indonesia. Dia mengatakan bakti sosial TNI sebagian besar akan dialihkan untuk mendukung penurunan stunting ini.
Kepala Pusdokkes Polri, Irjen Pol Asep Hendradiana yang mewakili Kapolri mengatakan Polri menyampaikan komitmen mendukung optimal kolaborasi demi anak negeri mewujudkan anak unggu Indonesia maju. Antara lain dengan melakukan pendataan keluarga potensi stunting di lingkungan Polri serta melakukan promosi edukasi cegah stunting.
"Polri berharap kolaborasi ini ditingkatkan lebih intens dalam mendukung program pemerintah. Awareness diperlukan dengan mengajak seluruh pihak yang berpengaruh dalam masyarakat untuk melakukan sosialisasi advokasi cegah stunting," tutupnya.
Yang ketiga, di usia belum terlalu tua sudah banyak permasalahan, di antaranya central obese menimbulkan metabolic disorder meningkatkan resiko diabetes, cardiovascular disease sebelum 50 tahun sudah tidak produktif.
Hasto mengatakan BKKBN berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk TNI/Polri. "Peran TNI/Polri dan tokoh masyarakat berperan sentral. BKKBN berkolaborasi dengan TNI/Polri sangat strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting," ucap Hasto.
"Terima kasih kepada Ibu Megawati yang menggagas buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuK Generasi Emas Indonesia yang ditulis oleh para ahli dan sudah dibagikan," lanjut Hasto.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan pihaknya siap untuk mendistribusikan buku yang digagas Megawati tersebut. "Kami akan berkoordinasi dan kami mintakan versi e-booknya supaya sharing ke seluruh satuan bawah sampai warga masyarakat kita bisa tinggal share melalui WhatsApp atau media sosial lainnya. Jadi kami siap mendukung Ibu," katanya.
Panglima TNI mengatakan TNI menyiapkan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) TNI di seluruh Indonesia. Dia mengatakan bakti sosial TNI sebagian besar akan dialihkan untuk mendukung penurunan stunting ini.
Kepala Pusdokkes Polri, Irjen Pol Asep Hendradiana yang mewakili Kapolri mengatakan Polri menyampaikan komitmen mendukung optimal kolaborasi demi anak negeri mewujudkan anak unggu Indonesia maju. Antara lain dengan melakukan pendataan keluarga potensi stunting di lingkungan Polri serta melakukan promosi edukasi cegah stunting.
"Polri berharap kolaborasi ini ditingkatkan lebih intens dalam mendukung program pemerintah. Awareness diperlukan dengan mengajak seluruh pihak yang berpengaruh dalam masyarakat untuk melakukan sosialisasi advokasi cegah stunting," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda