Digagas Megawati, Buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia Diluncurkan

Senin, 08 Agustus 2022 - 14:29 WIB
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci pada kick off kolaborasi percepatan penurunan stunting dan peluncuran Buku ‘Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia’ di Jakarta, Senin (8/8/2022). Foto/MPI
JAKARTA - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci pada kick off kolaborasi percepatan penurunan stunting dan peluncuran Buku ‘Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia’ di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Acara yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko, Kepala Pusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana mewakili Kapolri dan lainnya. Baca juga: PDIP Disebut Solid Jika Megawati Tunjuk Puan Jadi Capres 2024

Dalam kesempatan itu, Kepala Hasto Wardoyo melakukan penandatanganan MOU Konvergensi dalam Percepatan Penurunan Stunting dengan Ketua Umum Dharma Pertiwi, Hetty Andika Perkasa disaksikan Panglima TNI.

Juga digelar sosialisasi menu sehat untuk cegah stunting dengan demo masak dan pembagian buku menu. Hasto Wardoyo mengatakan Megawati Sukarnoputri merupakan penggagas buku ‘Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia’.

"Terima kasih kepada Ibu Megawati yang menggagas buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia yang ditulis oleh para ahli dan sudah dibagikan," ujar Hasto dalam sambutannya.



Hasto mengatakan hari ini angka stunting 24,4% dan setiap tahun ada 4,8 juta ibu hamil dan melahirkan. Hampir 1,2 juta stunting lahir tiap tahun apabila kita tidak melakukan apa-apa.

Bangsa kita menghadapi situasi dimana jumlah penduduk usia produktif (14-64 tahun) lebih banyak dibanding dengan yang tidak produktif. Dependency ratio menunjukkan angka 41-44.

Tiap 100 penduduk rata-rata hanya menanggung 46 yang tidak produktif sehingga kalau bangsa kita mau naik pendapatan kesempatan pada periode sekarang ini. Tahun 2030 dan 2035 terjadi aging population (banyak usia tua).

"Generasi berikutnya harus mampu menanggung beban. Ini makna menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia Maju dan mempersiapkan diri untuk Indonesia Emas 2045," bebernya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More