NATO dan EU: Sejauh Apa Bantuan Mereka terhadap Ukraina?

Sabtu, 19 Maret 2022 - 11:09 WIB
NATO tahu betul bahwa No-Fly Zone merupakan pilihan teratas yang memiliki risiko tertinggi. Jika No-Fly Zone diterapkan maka dapat terbayangkan perang terbuka antara Rusia dan Barat tak dapat dihindari. Lantas apa yang dilakukan oleh NATO untuk membantu Ukraina?

Sebelumnya perlu diketahui dalam perang kali ini, bahwa aksi yang dilakukan NATO bersifat defensif, dalam hal ini bukan untuk mengekskalasi konflik melainkan menghindari konflik. Maka dari itu, mengirimkan tentara atau menerapkan No-Fly Zone tidak sesuai dengan prinsip NATO, terlebih Ukraina bukan anggota NATO. Dikutip dari laman resmi NATO, sejak Rusia menganeksasi Krimea.

Pada 2014 NATO telah membantu untuk melatih, mendanai dan mereformasi pasukan tentara Ukraina dan institusi pertahanannya. Di tahun 2016, upaya ini diperkuat lagi melalui Comprehensive Assistance Package, yang mencakup bantuan lebih luas termasuk didalamnya pertahanan siber, logistik dan menangkal perang hibrida.

Dalam kaitannya saat ini, yang dilakukan NATO sebagai organisasi aliansi militer, bukanlah membantu mengirimkan tentara atau senjata atas nama organisasi, melainkan menitik beratkan pada peran anggota NATO. NATO membantu untuk mengkoordinasikan apa yang diperlukan dan diminta oleh Ukraina, dan anggota NATO mengirimkan senjata, amunisi, bantuan medis, dan peralatan militer ke Ukraina. Sejauh ini AS, Perancis, Jerman, Belgia, Belanda, Portugal, Ceko, Romania, Kanada, Inggris, Spanyol dan Yunani yang merupakan anggota NATO telah mengirimkan bantuan militer sejak invasi dimulai 24 Februari 2022 lalu.

Pada akhirnya jika dilihat, tidaklah mudah bagi organisasi internasional untuk membantu secara langsung dalam kaitannya di bidang bantuan militer terhadap Ukraina. Tidak mudah untuk menyamakan persepsi mengenai arti ancaman dan kebijakan bersama apa yang harus dilakukan menghadapi invasi yang dilakukan oleh Rusia, terlebih terdapat prinsip-prinsip yang kadang kala bertentangan dan menahan organisasi-organisasi ini untuk tidak terlibat lebih jauh. Peran negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional-lah yang lagi-lagi dititikberatkan dalam hal ini.
(kri)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More