Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Ini Perjalanan Kasus Ferdinand Hutahaean

Selasa, 11 Januari 2022 - 05:53 WIB
Penyidik Dittipidsiber Bareskrim Polri menetapkan Ferdinand Hutahaean sebagai tersangka kasus ujaran kebencian. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menetapkan Ferdinand Hutahaean sebagai tersangka kasus ujaran kebencian. Pegiat media sosial itupun langsung ditahan di Rutan Bareskrim hingga 20 hari ke depan. Ferdinand dijerat dengan Pasal 14 Ayat 1 dan 2 Peraturan Hukum Pidana UU Nomor 1 Tahun 1946.

Selain itu, Pasal 45 ayat 2 juncto pasal 28 Ayat 2 UU ITE. Keduanya mengatur tentang ujaran kebencian.dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. Berikut ini perjalanan kasus Ferdinand Hutahaean hingga berujung penahanan.

Selasa, 4 Januari 2022

Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitternya @FerdinandHaean3 menulis sebuah kalimat yang berbunyi “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela”.





Cuitan Ferdinand ini langsung memicu polemik di masyarakat. Sejumlah kalangan menilai, pernyataan tersebut merupakan bentuk ujaran kebencian dan penistaan terhadap agama tertentu serta dapat memicu keonaran.

Rabu, 5 Januari 2022

Sehari kemudian, Ketua DPP KNPI Haris Pertama langsung melaporkan cuitan Ferdinand tersebut ke Bareskrim Polri. Haris menilai Ferdinand telah membuat gaduh. Hal itu disampaikan Haris melalui akun Twitternya @knpiharis dengan hashtag #tangkapferdinand

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More