Wawancara Khusus Kepala BRIN Laksana Tri Handoko: Swasta Harus Terlibat dalam Penelitian

Rabu, 22 Desember 2021 - 11:23 WIB
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. foto/dok KORAN SINDO
Perjalanan Badan Riset dan Inovasi Nasiona l (BRIN) baru saja dimulai. Sejak dibentuk April lalu oleh Presiden Joko Widodo , perlahan sejumlah lembaga riset pemerintah yang sebelumnya memiliki nama dan institusi sendiri, kini sudah melebur dan terintegrasi dalam satu wadah.

baca juga: KORAN SINDO Raih Penghargaan Media Massa Cetak Terbaik Pendukung Riset dan Inovasi 2021

Tugas yang diemban tentunya tidak mudah. Membangun ekosistem hingga mendorong banyak swasta berperan memajukan riset di Indonesia adalah target kerja yang penuh dengan tantangan.Ada dua problem fundamental di bidang riset di Indonesia. Pertama, dominasi pemerintah terlalu besar. 80% masih pemerintah dan 20% swasta. Kedua, dominasi besar pemerintah itu terpencar di mana-mana.

Butuh waktu, konsistensi, dan kolaborasi. BRIN tengah berupaya membuka akses dan menjadi jembatan agar semua pihak, institusi, perusahaan, masyarakat, hingga generasi muda juga aktif terlibat dalam membangun iklim riset di Tanah Air menjadi lebih maju. Berikut petikan wawancara khusus KORAN SINDO dengan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.





baca juga: Trijaya FM Raih Penghargaan Media Radio Terbaik dari BRIN



BRIN mengintegrasikan 5 entitas. 4 LPNK (LIPI, LAPAN, BATAN, BPPT) dan 1 Kemristek/ BRINtermasukmengkoordinirlembaga riset di seluruh Indonesia. Sebenarnya apa target besar dari transformasi ini?


Kami diamanatkan untuk mengintegrasikan semua unit riset pemerintah. Kita sudah mengintegrasi secara struktural lima entitas besar eksKemenristeksejak 1 September 2021 dengan total pegawai ada 11.500 orang. Saat ini kami sedangberprosesuntuk unit riset di kementerian/lembaga lain.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More