Guru di Era Milenial Antara Harapan dan Kenyataan

Kamis, 25 November 2021 - 10:57 WIB
Sehingga guru mampu memahami cepatnya arus perubahan jaman, mampu memetakan kemampuan anak didik, membaca situasi dan perkembangan zaman, dan tidak tertinggal dalam membaca daya pikir anak didik.

Untuk hal ini, proses belajar mengajar tidak lagi dilakukan dengan pola lama yakni satu arah. Namun guru harus sudah menjadikan anak didik sebagai sahabat dalam belajar.

Guru harus bisa memposisikan diri sebagai pendamping ilmu bagi anak didik. Guru harus hadir dan berada pada berbagai grup media sosial karena guru dapat menerima-membagi informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Para guru perlu terus menerus belajar teknologi. Era digital masa kini, menuntut para guru mempelajari, menguasai, dan menggunakan teknologi dalam berbagai aktivitas, termasuk dalam proses pembelajaran.

Guru ditantang untuk bisa melepaskan cara-cara manual sehingga bergeser ke arah penggunaan teknologi, seperti: penggunaan laptop, LCD, googling, dan menyajikan media audio-visual dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, cara-cara konvensional yang dipraktikkan oleh para guru hendaknya mulai tergantikan dengan mengedepankan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran; guru harus meningkatkan pendidikannya hingga S1 atau S2, minimal, (Mustafah, J.: 2011: 121).

Untuk studi S2, para guru dapat memanfaatkan berbagi peluang beasiswa termasuk mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan beasiswa studi lanjut.

Inilah saatnya guru berubah demi transformasi layanan terbaik guru bagi para siswa, khususnya dalam menyiapkan generasi emas, 2045.terus memperbarui dirinya agar senantiasa adaptif, responsif, terhadap perubahan. Oleh karena itu penulis mengajak para guru agar terus meningkatkan kompetensinya.
(poe)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More