Pahlawan Tanpa Panggung dan Jubah

Jum'at, 05 November 2021 - 22:25 WIB
Bagi dokter maupun perwat, menangani pasien Covid-19 bukannya tanpa tantangan. Di tengah tugas mulia yang mahaberat itu, mereka justru menerima stigma negatif dari masyarakat. Adapula caci dan maki karena justru dianggap menyebar virus.

"Stigma yang negatif tentang perawat Covid-19 mulai dari diusir dari rumah kontrakan, kemudian anak dari perawat juga diasingkan dengan anak tetangganya," kata Nurdiansyah, perawat yang turut menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Minggu (19/4/2020).

Ujian berat bernama pandemi Covid ini tak cuma meluluhlantakkan sektor kesehatan. Ekonomi juga terpuruk. Pandemi telah menjadikan semua aktivitas nyaris berubah total. Tak urung pertumbuhan ekonomi Indonesia turut melambat.

Data Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1-2021 terkontraksi 0,7% karena dipengaruhi oleh kenaikan Covid-19 setelah periode Nataru. Kemudian pertumbuhan ekonomi Q2-2021 menguat 7,1% ketika kasus Covid-19 terkendali. Pertumbuhan Q3-2021 kembali mengalami perlambatan ke 3,5% karena adanya lonjakan kasus varian Delta.

Obat Ampuh Bernama Pentahelix

Tidak ada satu pun negara digdaya melawan virus. Mereka yang berlabel adikuasa pun tumbang. Amerika Serikat mencatatkan rekor sebagai negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 dan kematian terbanyak di dunia, berdasarkan data worldometer.

Begitu pula Rusia, India, Brasil, Prancis hingga Inggris, semuanya menghadapi masalah sama: menyelamatkan warga negara yang terpapar, sekaligus mencegah orang sehat tak terinfeksi. Problematika senada yang juga mesti dihadapi Indonesia.

Pandemi tak dimungkiri sempat membuat Tanah Air limbung. Penyebaran yang begitu cepat menjadikan semua orang tergagap-gagap pada mulanya. Rumah sakit, tenaga kesehatan, dan pemerintah pusat pontang-panting menangani.



Namun, gerak cepat pemerintah terbukti ampuh untuk mencegah wabah menjalar lebih luas. Selain protap standar berupa tracing, test dan treatment atau 3T yang diiringi seruan penerapan protokol kesehatan, pemerintah segera safari mencari vaksin.

Sejarah itu tercipta pada Rabu 13 Januari 2021. Presiden Jokowi menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 di Istana Negara, Jakarta. Suntikan ini sekaligus menandai dimulainya vaksinasi nasional untuk memutus matarantai penyebaran virus Corona sekaligus mengejar tercapainya kekebalan komunal atau herd immunity.

Vaksinasi sejatinya hanyalah salah satu ikhtiar untuk menangani pandemi ini. Menangkis Covid-19 tak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Kerja kolaboratif, kolosal, dan spartan dari seluruh pihak menjadi kunci penanganan dan pemulihan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah dan menangani pandemi. Satgas, kata dia, mengedepankan pentahelix untuk mengantisipasi lonjakan kasus,



Pentahelix berarti kekuatan pemerintah, kekuatan komunitas/masyarakat, kekuatan para akademisi, kekuatan dunia usaha dan kekuatan media yang bersinergi untuk mengatasi Covid-19. Hal ini akan diterapkan dengan prinsip 3K yakni komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah dan satgas serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

“Satgas menyusun strategi pengendalian kasus termasuk memastikan ketersediaan fasilitas dan manajemen kasus dengan memanfaatkan fasilitas karantina terpusat,” tutur Wiku.

Presiden Jokowi mengingatkan, Bangsa Indonesia akan kuat dan besar apabila semua elemen mampu mengambil peran untuk menjadikan negara ini lebih baik lagi. Karena itu dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu-padu dan satu langkah untuk menghadapi cobaan pandemi ini.

"Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kuat. Bukan hanya mampu menghadapi perang terhadap Covid-19 serta tantangan bangsa lainnya, tetapi bangsa yang mampu memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan," kata Kepala Negara.

Hal senada disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Menurut dia, pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya telah menggerus sendi-sendi kehidupan dan mengoreksi banyak pencapaian yang telah diraih selama 76 tahun kemerdekaan Indonesia. Kendati demikian, dia mengajak masyarakat tetap bersyukur karena di balik musibah itu terdapat hikmah, antara lain menguatnya ikatan solidaritas kebangsaan.

Mengutip Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2021, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia, dengan tingkat sukarelawan negara lebih banyak tiga kali lipat dari rata-rata global.

Lebih dari itu, kata dia, usai 9 bulan perekonomian terpukul oleh dampak pandemi Covid-19, Indonesia dapat melepaskan diri dari jurang resesi. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 juga tumbuh positif pada level 7,07%.

Dia mengingatkan, semua komponen bangsa harus mampu berkontribusi untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air dengan berdisiplin mematuhi protokol kesehatan. Dan dengan optimisme bersama, Indonesia bisa terus mewujudkan cita-cita sebagai bangsa yang tangguh dan terus bertumbuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More