Jaga dan Sayangi Orang Tua dengan Vaksinasi

Senin, 31 Mei 2021 - 17:33 WIB
Sebagai salah satu pihak yang ikut terlibat dalam penentuan jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional, Sri menegaskan Pemerintah tentunya akan menyediakan vaksin Covid-19 yang aman, bermutu dan berkhasiat untuk melindungi seluruh masyarakat.

Hal senada disampaikan Ketua Komnas PP KIPI Prof Hindra Irawan Satari. Dia mengatakan kesadaran masyarakat lansia cukup baik karena mengetahui masuk dalam kelompok rentan. Namun sayangnya terkadang justru dari keluarga yang tidak mengizinkan lansia untuk divaksinasi.

"Karena ternyata (keluarga) memperoleh informasi yang kurang tepat atau pihak yang tidak berwenang terkait imunisasi atau vaksinasi," ujarnya.

Sebagai lansia, Profesor Hindra menyatakan, dirinya telah divaksinasi dua kali. Padahal memiliki gangguan irama jantung, penderita hipertensi, kolesterol juga sempat tinggi, dan begitu juga asam urat. "Alhamdulillah sehat, saya sudah dua kali divaksinasi jadi jangan ragu-ragu," kata profesor yang saat ini berumur 66 tahun tersebut.

Menurutnya, meski memiliki komorbid atau penyakit penyerta, lansia tetap bisa divaksin. Karena tentu, divaksin lebih baik dari pada tidak divaksin. "Jika ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) mudah-mudahan sifatnya ringan dan dapat ditolerir namun manfaat vaksinasi jauh lebih besar maka sama-sama kita divaksin," ujarnya lagi.

Dia juga menjamin, vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat. Kalau aman vaksin pihaknya rekomendasikan untuk program vaksinasi nasional. Hal itu dipantau dan dikaji tiap hari. "Kalau ada perubahan kita buat rekomendasi baru," katanya.

Profesor Hindra mengatakan, jika ada laporan terkait KIPI maka ada dua hal yang dilakukan Komnas KIPI. Pertama, mengecek berapa lama ketika diberikan vaksin hingga ada gejala, dan kedua apakah ada penyakit lain yang menyebabkan gejala dan bukan berasal dari vaksin.

"Kalau gejala lebih dua hari laporkan saja nanti gejala itu diinvestigasi, dianalisis, dan dikaji. Apapun keluhannya silakan lapor, kita justru mengharapkan laporan," ujarnya. (CM)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ars)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More