Jaga dan Sayangi Orang Tua dengan Vaksinasi

Senin, 31 Mei 2021 - 17:33 WIB
Tidak semua sasaran vaksinasi memiliki kondisi sosial maupun ekonomi yang sama seperti lokasi vaksinasi yang jauh, ketiadaan pendamping, akses transportasi yang sulit. Hal inilah yang kemudian menghambat para lansia untuk mengikuti vaksinasi.

Menurutnya, daerah perlu melakukan gerakan bersama yang jauh lebih masif dengan melibatkan stakeholder terkait agar semakin banyak lansia yang divaksinasi. Termasuk menciptakan model baru vaksinasi yang mudah, aman dan nyaman.

“Kami membuat kebijakan, satu pendamping yang membawa dua lansia akan ikut disuntik vaksin. Mudah-mudahan daerah juga akan diimplementasikan. Karena ada 456 kabupaten/kota yang cakupan vaksinasi lansia masih di bawah 25 persen. Saya kira daerah perlu mencontoh DKI Jakarta, yang camat maupun lurah ikut terlibat untuk memobilisasi lansia,” katanya.

Di samping kemudahan akses, kepercayaan masyarakat mengikuti vaksinasi untuk melindungi dari potensi penularan Covid-19, turut menjadi perhatian pemerintah. Sebab, ada kecenderungan para anak-anak lansia ini khawatir mengikutsertakan orang tua mereka vaksinasi karena takut akan keamanan dan efektivitas vaksin.

Koordinator PMO Komunikasi Publik KPCPEN Arya Sinulingga mengatakan, pemerintah menargetkan 181,5 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksin Covid-19. Proses penyuntikan yang telah dimulai sejak 13 Januari 2021 ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun.

Karenanya, Arya menambahkan, Pemerintah melibatkan semua pihak termasuk swasta untuk menyukseskan program vaksinasi nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah semakin banyak membuka lokasi vaksinasi yang bertujuan memudahkan juga mendekatkan akses vaksinasi terutama bagi lansia. "Ini tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di sejumlah kota di Indonesia. Ada juga layanan drive thru," katanya.

Di samping itu dia berharap, keluarga terdekat hendaknya mau mengajak dan membantu orang tua untuk divaksin. Karena hal tersebut semata-mata untuk kebaikan orang tua. "Jangan ragu, jaga dan sayangi orang tua kita dengan vaksinasi," tuturnya.

Sementara itu, terkait efek samping, Ketua ITAGI Prof Sri Rezeki S Hadinegoro menekankan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir bahkan ketakutan. Karena sejauh pelaksanaan vaksinasi Covid-19, kelompok lansia justru memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sangat rendah.

Gejala yang dialami pascapenyuntikan sifatnya ringan dan mudah diatasi, sehingga para anak diimbau untuk tidak perlu khawatir, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

“Efek samping kedua vaksin ini (Sinovac dan AstraZeneca) cukup ringan, tidak ada yang masuk RS atau sampai meninggal. KIPI pada lansia ini justru sangat sangat sedikit dibandingkan yang dewasa/muda,” katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More