Peran TNI Menangani Covid -19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Selasa, 02 Maret 2021 - 07:00 WIB
TNI dalam penanganan Covid-19 terlibat dalam tiga bidang yaitu pertama, bidang keamanan. TNI telah memfasilitasi evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri agar dapat kembali ke Indonesia, contohnya penjemputan 245 WNI dari Wuhan dan selanjutnya diobservasi di Pulau Natuna. Selain itu, KRI Dr Soeharso juga digunakan dalam rangka menjalankan misi kemanusiaan untuk membantu kepulangan TNI dari Malaysia yang menerapkan lockdown. TNI tercatat telah melaksanakan 13 kali proses evakuasi sekitar 3.500 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal-kapal pesiar dunia.Contohnya, evakuasi terhadap 188 WNI Kru Kapal World Dream, 324 WNI ABK MV Costa Mediterranea dan 68 awak kapal Diamond Princess.

TNI juga membentuk empat Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) di empat wilayah. Keempat Kogasgabpad terdiri dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta, Kogasgabpad Natuna, Kogasgabpad Pulau Sebaru dan Kogasgabpad Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang.

Selanjutnya peran TNI di bidang kesehatan di antaranya dengan melakukan refocusing atau realokasi anggaran sebesar Rp196,8 miliar. Itu berasal dari kebutuhan anggaran Mabes TNI Rp25,7 miliar yang dialokasikan untuk pengadaan alat PCR, anggaran TNI AD sebesar Rp39,9 miliar digunakan untuk alokasi pengadaan alat pelindung diri (APD), test kit dan swab dengan keperluan smart helmet. Anggaran TNI AL sebesar Rp 64,5 miliar dialokasikan untuk peningkatan pengadaan fasilitas kesehatan seperti ruang isolasi, pengadaan bahan baku hand sanitizer, vitamin, ventilator dan pemberian insentif untuk tenaga kesehatan. Sedangkan, anggaran TNI AU Rp 69,5 miliar dialokasikan untuk pemberian insentif tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit angkatan udara.

TNI juga menyiapkan tenaga kesehatan seperti tenaga medis, paramedis, dokter militer perawat, tenaga kesehatan lainnya, dan tenaga nonmedis telah ditempatkan di Rumah Sakit Wisma atlet.

Hal tersebut juga dilakukan di rumah sakit lainnya untuk membantu menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit rujukan khusus Covid-19 di antaranya RSAL Mintoharjo dan RSPAD Gatot Subroto. Selain itu terdapat 68 rumah sakit milik TNI AD juga dilengkapi dengan laboratorium sehingga metode PCR dapat mudah dilaksanakan. TNI AD juga telah mengerahkan para prajurit Zeni Nubika (Nuklir, Biologi, dan Kimia) untuk melakukan mitigasi, ekstraksi, triase, dan dekontaminasi.

Terkait distribusi dan logistik, TNI juga membantu pemerintah dalam mendistribusikan APD dan vaksin ke berbagai daerah. Peran TNI selanjutnya di bidang sosial-ekonomi seperti membantu dan mendorong program ketahanan pangan. TNI ikut mengawal pemberian dan distribusi bantuan sosial dari pemerintah pusat ke daerah.

Kepercayaan Publik

Dengan berbagai peran tersebut tidak berlebihan jika survei Indikator menempatkan TNI menjadi institusi yang paling dipercaya publik yakni dengan tingkat kepercayaan 95,4% pada Februari 2020 dan 89,9% pada Februari 2021. Survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Januari 2021 juga menempatkan TNI di peringkat pertama yaitu 25% publik sangat percaya dan 70% percaya.

Adanya prestasi yang baik di mata publik tentunya tidak membuat TNI abai dengan tugas pokok dalam menegakkan kedaulatan negara dengan terus menghadapi ancaman bersenjata dari kelompok separatis bersenjata di Papua, menjaga perbatasan dan menjalankan berbagai misi kemanusiaan kebeberapa negara.

Dampak Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More