Merawat Kehidupan di Sela Duka dan Kerusakan Pandemi Covid-19

Jum'at, 25 Desember 2020 - 09:47 WIB
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. Foto/SINDOnews/Yulianto
Bambang Soesatyo

Ketua MPR RI/Wakil Ketua Umum

Kadin Indonesia

RATAP duka, kesedihan, takut dan cemas yang tak berujung, mengisi hari-hari setiap orang di berbagai belahan bumi sepanjang tahun 2020. Setiap hari dan nyaris tanpa kecuali, semua komunitas terdorong menyimak jumlah kematian dan lonjakan jumlah kasus Covid-19.

Data-data itu menjadi bukti betapa ancaman nyata yang mematikan dari musuh beridentitas virus SARS-CoV-2 itu terus mengintai, dan memaksa setiap individu harus menerapkan perlindungan diri maksimal agar tidak terinfeksi Covid-19.



Menuju akhir 2020, situasi di sejumlah negara tidak bertambah baik, termasuk juga di Indonesia. Lonjakan kasus baru Covid-19 nyaris sulit dikendalikan. Inggris, Prancis, Jerman dan beberapa negara lain di Eropa bahkan sudah dalam fase antisipasi gelombang ketiga penularan virus Corona. Tidak ada pesta Natal, pun tidak ada pesta tahun baru karena sebagian negara di Eropa menerapkan lockdown yang ketat. Situasi di Amerika Serikat (AS) juga tak jauh beda kendati program vaksinasi sudah dijadualkan.

Terhitung sejak 12 Maret 2020 saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus Corona sebagai pandemi global, hingga Rabu (23/12), data worldometer menyebutkan total kasus Covid-19 di seluruh dunia tercatat 78.481.916, dengan total kematian 1.726.632 dan jumlah pasien yang sembuh 55.245.821.

Di dalam negeri, kasus Covid-19 juga terus bertambah. Hingga Rabu (23/12), total kasus menjadi 685.639 orang karena tambahan sebanyak 7.514 kasus baru pada hari itu. Sedangkan total pasien sembuh tercatat 558.703 orang, sementara total kematian akibat Covid-19 di Indonesia tercatat 20.408 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020. Puluhan ribu keluarga Indonesia berdukacita sepanjang tahun ini akibat Covid-19.

Maka, tahun 2020 yang akan berakhir dalam hitungan hari tak hanya bertutur tentang krisis kesehatan global, tetapi juga bercerita tentang tragedi kemanusiaan. Setiap orang yang kini masih sehat dan bugar menjadi saksi mata dari tragedi kemanusiaan itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More