Masa Depan Cerah Kendaraan Listrik

Jum'at, 18 Desember 2020 - 06:00 WIB
Peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung dengan rencana pembangunan SPKLU di 2.400 titik, dan SPBKLU di 10.000 titik sampai dengan tahun 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.

Arifin melanjutkan, Indonesia memiliki potensi untuk membuat kendaraan listrik karena teknologi dan komponen yang digunakan lebih sederhana daripada kendaraan konvensional. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi industri otomotif di dalam negeri. "Kita juga memiliki potensi kemampuan dalam negeri untuk memproduksi baterai dengan didukung potensi tambang mineral nikel yang cukup besar sebagai bahan baku baterai," katanya.

Sebagai informasi, saat ini telah dibentuk Indonesia Battery Holding (IBH) yang merupakan gabungan dari beberapa BUMN yaitu MIND ID, PT Pertamina, PT PLN, dan PT Aneka Tambang. Holding baterai ini akan mengolah produk nikel dari hulu ke hilir hingga menjadi produk baterai kendaraan listrik.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan keseriusan pemerintah Indonesia mendorong implementasi kebijakan KBLBB. Dorongan pemerintah juga diharapkan akan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi. "Ini sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi," ujar Luhut pada acara Public Launching KBLBB.

Luhut pun mengajak seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN/BUMD untuk menjadi pionir dalam penggunaan KBLBB, khususnya sebagai kendaraan operasional di lingkup instansi masing-masing, dan memberikan apresiasi bagi instansi yang saat ini sudah memulai menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasionalnya. "Bagi yang belum, mulai saat ini saya mengajak saudara-saudara sekalian untuk meningkatkan penggunaan KBLBB, kendaraan bebas BBM, dan kendaraan bebas polusi," tuturnya.

Masa depan cegah kendaraan listrik diakui kalangan industri. Pabrikan sepeda motor listrik GESITS, misalnya, sudah mendapatkan pesanan sebanyak 2.507 unit dan siap dikirim ke masyarakat. "Motor akan kami segera kirimkan kepada masyarakat hingga akhir bulan ini," ucap Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) Muhammad Samyarto.

Dia pun menegaskan komitmen GESITS untuk meningkatkan produksi motor listrik kebanggaan Indonesia itu. Saat ini kapasitas pabrik GESITS di Cileungsi, Jawa Barat per line mencapai 50.000 unit. Kapasitas itu bisa ditingkatkan hingga 150.000 unit per line.

"Diharapkan dengan ditingkatkannya kapasitas produksi akan membuat motor listrik semakin banyak di pasaran dan bisa membuat harganya semakin kompetitif tanpa harus mengabaikan kualitas," ujarnya. Untuk diketahui, motor listrik GESITSditawarkan dalam 3 opsi warna, yaitu merah, hitam, dan putih. Harganya Rp27,5 juta berstatus on the road Jakarta.

Siapkan Infrastruktur

Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam mendukung terobosan tersebut sebagai bagian untuk mendukung pengurangan emisi karbon. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut berkomitmen dalam COP-24 dan sudah diratifikasi. Namun, dirinya mengingatkan pemerintah untuk lebih dahulu menyiapkan dari segi infrastruktur, terutama sumber pasokan listrik. Ia mencontohkan di Amerika Serikat dimana kendaraan listrik belum massif dan didukung infastruktur pendukung.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More