Kemenangan Joe Biden dan Komunitas Muslim Amerika

Selasa, 10 November 2020 - 11:42 WIB
Dalam tatanana global saat ini memang Amerika dan China sedang bersaing. Dan karenanya tekan menekan akan terus terjadi ke depan, siapapun presidennya.

Sejujurnya Trump punya kelemahan menghadapi China. Kelemahan itu karena dia sendiri punya utang pribadi yang cukup besar kepada China. Menurut informasi Trump berutang sekitar USD400 juta ke China.

Saya justru menilai jika Biden atau Demokrat akan lebih tegas ke China ke depan. Kita ketahui bahwa Demokrat sangat peduli dengan isu-isu HAM. Hal ini akan menjadi modal bagi warga Muslim Amerika untuk menekan pemerintahan Biden untuk membela hak-hak warga Uighur di China.

Secara umum dengan terpilihnya Biden hubungan internasional Amerika akan kembali rasional dan normal. Selama ini Amerika jadi aneh dan nampak tidak rasional dalam hubungan internasionalnya. Amerika dengan mudah menarik diri dari banyak kerjasama global, termasuk keluar dari Paris Climate Change Treaty dan WHO justeru di saat diperlukan kerjasama global mengahdapi pandemi Covid-19.

Isu-isu Moralitas

Banyak yang kemudian menuduh bahwa dengan Joe Biden-Kamala Harris menjadi pemimpin Amerika isu-isu imoralitas semakin menguat. Kita kenal bahwa Demokrat memang menganut paham liberalisme. Artinya memberikan kebebasan kepada semua pihak untuk eksis dan berkembang. Termasuk apa yang kita anggap bertentangan dengan nilai-nilai kita.

Tapi hal ini ternyata dalam realitanya tidak merubah realita di lapangan. Justru saya yakin cara terfektif untuk melakukan perubahan cara Pandang dan karakter masyarakat justeru melalui proses pendidikan dan pembudayan yang baik. Dalam bahasa agama melalui kerja-kerja dakwah.

Kesimpulan ini didasarkan kepada kenyataan bahwa baik di saat Republikan berkuasa maupun Demokrat ternyata berbagai penyelewengan moralitas tetap sama. Ideologi kekuasaan tidak banyak berarti dalam melakukan perubahan cara pandang dan mentalitas.

Di sinilah kelebihan Demokrat. Karena dengan kebebasan (saya istilahkan ruang) yang sama untuk semua akan terjadi kompetisi dalam menampilkan nilai dari masing-masing kelompok manusia. Dan saya yakin di sinilah Islam akan mampu tampil sebagai nilai terbaik dari semua yang ada. “Li yudzhirahu alad diini killih” akan kita buktikan dengan persaingan nilai tersebut.

Akhirnya kita hanya bisa berusaha. Tugas kami yang berat ke depan adalah mengawal pemerintahan Joe Biden untuk tetap sejalan dengan kepentingan dan kebaikan untuk semua. Bukan untuk sekelompok orang saja.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More