Imam Shamsi Ali: Ada Harapan Keadilan bagi Muslim di AS Setelah Ganti Presiden

Kamis, 21 Januari 2021 - 09:36 WIB
loading...
Imam Shamsi Ali: Ada...
Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali, mengatakan dengan terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden AS ada harapan keadilan bagi muslim di Amerika Serikat. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali , mengatakan dengan terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden AS ada harapan keadilan bagi muslim di Amerika Serikat yang sebenarnya.

"Seringkali kita mengatakan bahwa Amerika itu kan hipokrit, ada kemunafikan yang terjadi di situ. Di satu sisi, Amerika justru mempropagandakan misalnya demokrasi. Mempropagandakan keadilan dan kebebasan untuk semua," kata Shamsi Ali dalam dialog virtual Bincang-Bincang tentang Biden-Harris, Kamis (21/1/2021).

"Tapi secara bersamaan kita bisa melihat secara jelas bagaimana kebijakan Amerika di Timur Tengah. Dan itu kita melihat terjadi tarik-menarik antara sistem yang kuat dan kekuatan yang berusaha mengontrol sistem tersebut, itu yang terjadi," kata Presiden Nusantara Foundation ini.



Shamsi Ali mengatakan dengan sistem demokrasi di dalam negeri yang masih kuat, maka masih ada keadilan, khususnya bagi muslim di Amerika Serikat. "Sehingga terkadang kita melihat misalnya dalam negeri Amerika, karena sistemnya masih sangat kuat, maka terasa bahwa ada keadilan lah, kalau Presiden-nya itu masih agak rasional, ada keadilan orang Islam masih diberikan jaminan ya," katanya.

Ia menceritakan salah satu keadilan yang dirasakan bagi muslim di AS. "Ada orang di Pennsylvania yang keturunan Pakistan keturunan Amerika, itu tukang sapu di airport, di bandara, karena dia janggutnya panjang, bosnya, supervisor dia, ingin supaya dipotong, karena dianggap mengganggu akhirnya dia nggak mau dan dia pecat."

"Apa yang dia lakukan? Dia bawa ke pengadilan, gara-gara janggut saja dia bawa ke pengadilan. Dia bilang gara-gara janggut saja dibawa ke pengadilan, malah dia yang menang di pengadilan," kata Imam.



Bahkan, kata Imam, tidak saja bahwa dia kembali bekerja di bandara, bahkan diberikan uang pengganti karena dianggap sebagai pelecehan. "Itulah namanya keadilan di Amerika. Itu keadilan di dalam negeri," tuturnya.

Meskipun Amerika Serikat memiliki kepentingan dan kebijakan luar negeri mendukung suatu negara tertentu, tapi mereka bisa mengontrol sistem ini di dalam negeri. "Maka sering kita mengatakan bahwa Amerika dalam kebijakan ke luar negeri yang terjadi kemunafikan, mempropagandakan demokrasi, kebebasan, keadilan untuk semua, tapi ternyata untuk teman Palestina di dalam negeri justru diberikan. Jadi begitu terjadi ada tarik-menarik yang terjadi."

"Mudah-mudahan suatu ketika kekuatan yang tersembunyi di Amerika, hidden power kita nanti bisa diimbangi dengan kekuatan yang lain," kata Shamsi Ali.

(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1746 seconds (0.1#10.140)