Kemenangan Joe Biden dan Komunitas Muslim Amerika

Selasa, 10 November 2020 - 11:42 WIB
Joe Biden berbicara kepada para pendukungnya pada rapat umum pemilu, setelah media mengumumkan bahwa dia telah memenangkan Pilpres AS 2020, di Wilmington, Delaware, Sabtu ( 7/11/2020). Andrew Harnik / Pool via REUTERS
Shamsi Ali

Imam/Direktur Jamaica Muslim Center

Presiden Nusantara Foundation

SAYA tidak tahu akan memulai dari mana. Terlalu banyak hal yang perlu saya sampaikan, sekaligus saya respons. Banyak pertanyaan sekaligus keraguan atas dukungan Komunitas Muslim terhadap Joe Biden-Kamala Harris dalam Pilpres AS ini.

Barangkali saya mulai dengan mengatakan bahwa dalam menentukan pilihan politik, bukan hanya satu dua aspek yang menjadi dasar. Bukan hanya aspek kebijakan luar negeri misalnya. Tapi juga bukan sekedar aspek domestic policy (kebijakan dalam negeri).



Joe Biden dan Kamala Harris adalah bagian dari pelaku politik Amerika. Dan satu hal yang pasti dalam perpolitikan di Amerika bahwa kebijakan negara tidak ditentukan oleh peròrangan. Bukan Presiden, apalagi ketua partai.

Amerika adalah negara dengan sistem kenegaraan yang solid. Yang menentukan wajah negara dan bangsa adalah sistem. Dan karenanya hendaknya dipahami oleh semua pihak bahwa kebijakan pemerintahan antara yang satu dan yang lain tidak akan banyak berubah secara mendasar (fundamental) kecuali jika memang terjadi perubahan sistem secara mendasar.

Lalu di mana kepentingan atau manfaat dalam dukungan politik atau seorang calon dalam pilihan politik? Saya pernah menyampaikan bahwa dalam menentukan pilihan politik di Amerika ada dua kemungkinan metode yang terpakai.

Pertama, metode “al-afdholiyah” (yang terbaik atau yang lebih baik). Kedua, metode “aqallu ad-dhiraraen” (lebih sedikit mudhoratnya).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More