Dunia Pendidikan Palu yang Tanamkan Toleransi dan Kekeluargaan
Kamis, 17 September 2020 - 16:51 WIB
Dia mejelaskan bahwa politik bahasa harus dipegang yaitu bahasa indonesia harus kita jaga, bahasa asing harus dikuasai, dan bahasa lokal harus dilestarikan.
Sementara itu, Wali Kota Palu Hidayat menyampaikan, sejak dahulu di Kota Palu sudah menjunjung tinggi nilai toleransi.
"Dirawat dan dijaga oleh masyarakat Indonesia, di Palu terdapar suku Kaili yang melestarikan dan menjunjung tinggi nilai toleransi siapapun yang datang ke palu akan diterima dan hidup damai. Bagaimana Pancasila di internalisasi ke setiap jiwa masyarakat ini tergambar," jelasnya.
Selanjutnya, dirinya menjelaskan, dunia pendidikan Palu sudah ditanamkan nilai toleransi dan kekeluargaan.
"Membangun nilai toleransi dan kekeluargaan di dunia pendidikan sudah mulai diterapkan. Pungutan di sekolah dihilangkan dan gratis. Selain itu, 50 guru diberikan kesempatan melanjutkan sekolah dan kemungkinan akan ditambahkan lagi. Program yang harus difokuskan adalah pendidikan gratis, kesehatan gratis," jelas Hidayat.
Sementara itu, Wali Kota Palu Hidayat menyampaikan, sejak dahulu di Kota Palu sudah menjunjung tinggi nilai toleransi.
"Dirawat dan dijaga oleh masyarakat Indonesia, di Palu terdapar suku Kaili yang melestarikan dan menjunjung tinggi nilai toleransi siapapun yang datang ke palu akan diterima dan hidup damai. Bagaimana Pancasila di internalisasi ke setiap jiwa masyarakat ini tergambar," jelasnya.
Selanjutnya, dirinya menjelaskan, dunia pendidikan Palu sudah ditanamkan nilai toleransi dan kekeluargaan.
"Membangun nilai toleransi dan kekeluargaan di dunia pendidikan sudah mulai diterapkan. Pungutan di sekolah dihilangkan dan gratis. Selain itu, 50 guru diberikan kesempatan melanjutkan sekolah dan kemungkinan akan ditambahkan lagi. Program yang harus difokuskan adalah pendidikan gratis, kesehatan gratis," jelas Hidayat.
(atk)
tulis komentar anda